Mohon tunggu...
Lukas Indra
Lukas Indra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

6 Saran Membuat "Photo Story" yang Baik

26 April 2019   09:24 Diperbarui: 26 April 2019   10:01 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: thestory.org/stories

"Jika kamu seorang jurnalis, tunjukkan padaku sebuah cerita (story)," tutur Scott Rensberger, pemenang NPPA dan IRE scroll tahun 2016. Lalu, apa hubungan antara jurnalis dan cerita dan bagaimana caranya (membuat cerita)?

Jurnalisme berasal dari Bahasa Perancis, Le Journal, yang artinya buku, jurnal. Apabila ditarik lebih lampau lagi, kelahiran jurnalisme dimulai pada masa Romawi yakni acta diurna. Acta diurna pada waktu itu digunakan pemerintah Romawi untuk menyampaikan pengumuman hal-hal penting kepada masyarakat. Oleh karena sejarah yang panjang tersebut, maka kegiatan jurnalisme tidak bisa dipisahkan dari tulisan, teks, maupun narasi. 

Jurnalisme Naratif atau storytelling journalism mulai dikenal sejak akhir abad 18 dan awal abad 19. Ide jurnalisme naratif sangat erat kaitannya dengan cerita-cerita fabel yang terkenal dan dikenal di kalangan anak-anak. Cerita yang memuat tokoh, konflik, dan solusi memang sangat menarik perhatian anak-anak. Setidaknya, elemen-elemen itulah yang ada pada jurnalisme naratif. 

Seiring dengan perkembangan teknologi, narasi dalam jurnalisme tidak hanya disampaikan melalui medium teks saja. Akan tetapi, banyak media yang dapat menyalurkan kegiatan jurnalisme, baik melalui foto maupun video. Terkhusus bagian foto, ada jenis fotografi yang sangat erat kaitannya dengan jurnalisme naratif, yakni photo story atau cerita foto. Cerita foto hanya berfokus pada satu individu, tempat, atau kegiatan yang dengan itu audiens dapat merasakan (merasa hadir secara langsung) dengan melihat foto-foto yang disajikan. 

Berikut 6 tips yang dapat digunakan untuk membuat photo story yang baik berkenaan dengan kegiatan jurnalisme. 

1. Mulai menentukan tema dan angle foto

Tema dan angle foto merupakan hal penting dalam cerita foto. Hal itu dikarenakan, dua hal tersebut merupakan hal dasar bagi seseorang ketika akan mengambil sebuah foto. Salah satu cara agar foto nampak "berbicara" ialah mengambil foto yang terdapat  manusia. 

2. Cerita adalah kunci

Sama dengan foto, narasi merupakan hal yang tak kalah penting dari foto itu sendiri. Oleh karena itu, keseimbangan antara foto dan cerita sangatlah penting. Apabila hanya satu elemen (antara cerita atau foto) yang unggul, maka tidak akan menghasilkan cerita foto yang baik. 

3. Spesifik

Apabila sudah menentukan tema dan topik cerita foto, maka seorang pencerita foto harus spesifik. Potret dan pilihlah foto yang sesuai dengan topik pilihan. Semakin spesifik, maka semakin baik. Hal itu akan melahirkan cerita foto yang mendalam dan tajam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun