Mohon tunggu...
Muhammad Salman Alfarisi
Muhammad Salman Alfarisi Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kode Ilmuan Lebih Kacau dari Teori Kuantum? Cek Faktanya!

13 Mei 2025   20:56 Diperbarui: 13 Mei 2025   20:56 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ini menggambarkan kolaborasi antara seorang software engineer dan ilmuwan di ruang kerja modern. (Sumber: AI DALL*E)

Ilmuwan Juga Nge-coding, Tapi...

Jujur aja, kalau dengar kata scientist, yang terbayang biasanya orang dengan jas lab, rambut acak-acakan, dan papan tulis penuh rumus aneh. Tapi zaman sekarang, banyak ilmuwan malah lebih akrab sama VS Code daripada tabung reaksi. Mereka bikin software untuk simulasi, analisis data, atau ngejar solusi dari teori yang bahkan Einstein pun bakal mikir dua kali.

Nah, di sinilah masalahnya muncul: banyak dari mereka jago teori tapi belum tentu jago ngoding. Apalagi soal Software Engineering (SE)---hal-hal kayak testing, maintainability, agile, reuse, dan kawan-kawan itu sering kali bukan bahasa sehari-hari buat mereka.

Artikel keren dari Arvanitou dkk. ini nyelam dalam banget buat ngecek seberapa sering dan seberapa bagus sih praktik SE dipakai dalam pengembangan scientific software. Dan hasilnya? Yah... campur aduk.

Mapping-nya Bukan Peta Harta Karun, Tapi Tetap Berharga

Penelitian ini pakai metode Systematic Mapping Study, bukan buat cari emas, tapi buat klasifikasi 359 studi yang ngomongin praktik SE dalam konteks software ilmiah. Dari ratusan artikel itu, mereka mencoba menjawab 3 hal:

  1. SE practice apa aja sih yang sering dipakai ilmuwan?

  2. Kualitas apa yang mereka incar dari software-nya?

  3. Seberapa banyak bukti empiris soal pengaruh praktik SE itu?

Dan jawabannya... ya gitu deh. Beberapa praktik SE mulai merambah dunia ilmiah, tapi ada juga yang masih dianggap alien.

Yang Hits di Kalangan Ilmuwan

Praktik yang paling sering muncul? Reuse! Ilmuwan ternyata doyan banget pakai library atau API daripada ngoding dari nol. "Ngapain susah-susah kalau bisa pinjam kode orang lain?" katanya. Selain itu, mereka juga tertarik sama programming techniques (kayak OOP, AOP, MDE), arsitektur paralel, dan testing---terutama automated testing, biar bisa tidur tenang waktu simulasinya jalan semalaman.

Menariknya, Component-Based Software Development dan Development Frameworks juga mulai dilirik. Artinya, ada upaya buat bikin software ilmiah yang modular dan gampang dikembangkan lagi---nggak cuma sekali pakai lalu dibuang kayak tisu.

Yang Penting Buat Mereka? Bukan Cuma Performa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun