Mohon tunggu...
Lugas Wicaksono
Lugas Wicaksono Mohon Tunggu... Swasta -

Remah-remah roti

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kami Beli Saham Arema FC dan Arema Indonesia Lalu Menyatukannya

27 Oktober 2017   12:08 Diperbarui: 29 Oktober 2017   18:25 33355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aremania | riauaksi.com

BCS berprinsip "No Leader, Just Together". Tidak ada pemimpin atau orang yang ditonjolkan dalam komunitas ini, semua kedudukannya sama sebagai suporter yang memiliki kesadaran penuh bersama-sama mendukung PSS Sleman di tribun. Prinsip lain yang dipegang oleh BCS adalah "No Ticket, No Game", "No Politica", dan "Mandiri Menghidupi".

Aremania mungkin masih ingat dahulu pada tahun 2000-an kelompok suporter PSS Sleman ini berguru kepada Aremania yang ketika itu dikenal sebagai suporter fanatik di Indonesia. Aremania adalah paguyuban yang tidak memiliki struktur organisasi di tubuhnya, ketika beraksi di tribun stadion hanya ada satu dirigen Yuli Sumpil yang memandu agar koreo dan chant lebih kompak. Itulah yang membuat Aremania banyak disegani kelompok suporter lainnya.

Beberapa tahun lalu manajemen juga pernah melepas saham terbuka ke publik sehingga Aremania bisa membelinya. Namun langkah itu kini sudah tidak terdengar lagi. Dilansir dari Tribunnews, Ketua Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Djohan Pinnarwan mengatakan, fanatisme para supporter bisa dikonversikan ke dalam kesertaan modal. Biasanya para suporter klub memiliki dana atau urun dana (crowd funding) sebagai sumber dana yang berkelanjutan untuk klub.

Namun kesertaan para suporter dalam kepemilikan saham sebuah klub sepak bola itu bukan tanpa persiapan dan infrastruktur. Bagaimanapun juga, yang namanya bisnis mensyaratkan tata kelola yang baik. Infrastrukturnya yaitu akuntansinya, tata kelola dan transparansi harus dipersiapkan dengan baik. Kini semua bergantung kepada komitmen Aremania itu sendiri untuk mengakhiri dualisme Arema. Kalau komitmen itu ada maka pengelolaan klub berbasis suporter itu bukanlah sesuatu yang mustahil. Sementara Aremania sendiri kini masih belum solid, sebagian ada yang mendukung Arema FC, Arema Indonesia dan lebih banyak yang memutuskan gantung syal. (lugas wicaksono)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun