Mohon tunggu...
Lugas Rumpakaadi
Lugas Rumpakaadi Mohon Tunggu... Jurnalis - WotaSepur

Wartawan di Jawa Pos Radar Banyuwangi yang suka mengamati isu perkeretaapian.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Awal Mula

18 Februari 2023   22:49 Diperbarui: 18 Februari 2023   22:53 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu adegan teater berjudul "Buka Hatimu!". (Dokumentasi Pribadi)

Pertunjukan teater mungkin sudah tidak terlalu digemari oleh generasi muda. Kebanyakan menilai, pementasan seni yang satu ini sudah kuno.

Biasanya, anak-anak muda pasti akan lebih memilih menonton hal yang lain. Misalnya saja, video di Youtube yang dibuat oleh para pembuat konten kekinian.

Namun, di akhir pekan, malam Minggu tepatnya, ada kelompok teater yang pentas tidak jauh dari pusat keramaian pasar. Uniknya, yang pentas bukan orang dewasa, melainkan siswa yang masih duduk di bangku SMP.

Pementasan teater oleh siswa SMP bisa dibilang belum pernah ada di Banyuwangi. Meskipun sudah ada beberapa sekolah di Banyuwangi yang sudah mengesahkan teater sebagai ekstrakurikulernya.

Menonton pementasan teater bukan hal yang asing untuk saya. Sejak duduk di bangku SMA, setiap tahun, saya rutin datang menonton pentas teater yang digelar oleh kelompok ekstrakurikuler di sekolah.

Tapi, memang saat itu sudah banyak SMA yang punya kelompok teater. Bahkan, setiap tahunnya mereka bisa menggelar pementasan secara rutin.

Agaknya malam Minggu ini (18/2/2023), adalah pengalaman baru buat saya. Termasuk, mungkin beberapa tamu undangan serta siswa yang hadir menonton temannya pentas.

Sebab, ini pertama kalinya ada pentas teater yang dilakukan siswa SMP di Banyuwangi. Penyelenggaranya tidak lain tempat saya bersekolah dulu, SMPN 1 Banyuwangi.

Kelompok teater yang diberi nama Pring Kuning ini tidak mengadakan pentas di lingkungan sekolah. Melainkan, memanfaatkan Gedung Juang, yang letaknya tak jauh dari Pasar Banyuwangi dan Gesibu Blambangan.

Menurut penuturan Hasan Basri, salah satu guru, seluruh persiapan hingga penyelenggaraan pentas dilakukan oleh siswa sendiri. "Guru hanya mengarahkan. Bahkan, saya sendiri tidak tahu kapan latihannya," cetus Ketua Dewan Kesenian Blambangan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun