Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Peran Arab Saudi dalam Upaya Perdamaian Rusia-Ukraina

24 Maret 2025   17:45 Diperbarui: 26 Maret 2025   08:52 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio (kiri) saat bertemu Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman di Riyadh untuk dalam perundingan konflik Rusia-Ukraina, Senin (17/2/2025). (AFP/EVELYN HOCKSTEIN via KOMPAS.com) 

Siapa menyangka bahwa Arab Saudi memiliki peran penting dalam mendamaikan Rusia-Ukraina? Di bawah kepemimpinan Raja Salman, negara itu telah menjadi tempat negosiasi penting dalam upaya penyelesaian konflik Rusia-Ukraina, yaitu sebagai mediator netral. 

Pertemuan delegasi Ukraina dan Amerika Serikat di Arab Saudi juga diteruskan dengan pertemuan dengan delegasi Rusia.

Rangkaian negosiasi itu menunjukkan kepercayaan internasional terhadap kemampuan Arab Saudi sebagai juru damai yang dipercayai semua pihak utama dalam konflik berkepanjangan itu.

Kepemimpinan strategis Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah secara signifikan mengubah posisi Arab Saudi di panggung global.

Dari hanya sekadar negara pengekspor minyak, Arab Saudi kini berperan sebagai pemain geopolitik yang mampu mempertemukan pihak-pihak berkonflik dengan kepentingan yang bertentangan.

Dalam konteks konflik Rusia-Ukraina, Arab Saudi memiliki posisi strategis. Kerajaan ini sudah mempertahankan hubungan baik dengan Rusia sebagai sesama produsen minyak utama dunia. 

Sementara itu, negara ini juga memiliki aliansi kuat dengan Amerika Serikat. Posisi netral ini memungkinkan Raja Salman dan pemerintahannya mampu menjembatani kesenjangan komunikasi antara pihak-pihak yang berseberangan selama ini.

Diplomasi Arab Saudi di bawah Raja Salman telah menunjukkan kematangan baru melalui pendekatan seimbang terhadap konflik global. Ini adalah hasil dari visi strategis yang melihat stabilitas global sebagai prasyarat untuk transformasi ekonomi internal negeri itu.

Pragmatisme

Perundingan di Arab Saudi membahas proposal perlindungan fasilitas energi dan infrastruktur penting. Proposal itu merupakan langkah awal menuju gencatan senjata yang lebih luas. 

Bagi Presiden Trump, upaya penghentian eskalasi konflik menjadi "agak terkendali" dengan target perjanjian gencatan senjata pada 20 April. Hal ini menunjukkan bahwa Arab Saudi telah berhasil menciptakan momentum positif dalam proses perdamaian.

Peran Arab Saudi sebagai "kunci" perdamaian tidak terlepas dari kebijakan luar negeri Raja Salman yang pragmatis. Kerajaan ini tidak lagi semata-mata mengandalkan hubungan tradisionalnya dengan Barat, tetapi telah membuka jalur diplomasi dengan berbagai kekuatan global, termasuk Rusia dan China. 

Diversifikasi hubungan diplomatik ini memberikan Arab Saudi pengaruh yang lebih besar di berbagai forum internasional. Raja Salman telah mengambil pendekatan yang lebih independen dalam kebijakan luar negerinya. 

independensi itu memungkinkan Arab Saudi untuk menjadi mediator yang efektif dalam konflik internasional. Keberhasilan memediasi konflik Rusia-Ukraina akan semakin memperkuat posisi Arab Saudi sebagai kekuatan diplomatik regional dan global.

Apalagi Putra Mahkota Saudi menyambut Presiden Zelensky secara langsung untuk membahas gencatan senjata itu. Sambutan itu menunjukkan tingkat keterlibatan tinggi dari kepemimpinan Saudi dalam upaya perdamaian ini. 

Tantangan

Meski demikian, tantangan yang dihadapi dalam mediasi ini tidak kecil. Konflik masih berlanjut dengan kedua pihak melaporkan serangan yang terus terjadi.

Masing-masing pihak masih tetap melancarkan serangan ketika pada saat yang sama perundingan berlangsung. Serangan pesawat nirawak Rusia di Kyiv telah menewaskan sedikitnya tiga orang. Sebaliknya, serangan pesawat nirawak Ukraina dilaporkan menewaskan satu orang di Rostov, Rusia.

Dampak domestik

Kesuksesan Arab Saudi dalam memediasi konflik ini juga akan berdampak pada ambisi reformasi ekonomi internal kerajaan ini. Visi 2030 yang diprakarsai oleh Putra Mahkota MBS bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan mengembangkan sektor-sektor baru seperti pariwisata dan hiburan. 

Pengakuan internasional atas peran diplomatik Arab Saudi akan memperkuat citra positif kerajaan. Pada gilirannya citra itu dapat menarik investasi asing yang dibutuhkan untuk program diversifikasi ekonomi.

Peran Arab Saudi sebagai tuan rumah bagi perundingan perdamaian menunjukkan transformasi signifikan negara ini dari sekadar kekuatan ekonomi menjadi pemain diplomatik global. 

Di bawah kepemimpinan Raja Salman, Arab Saudi telah membuktikan kemampuannya untuk mempertemukan pihak-pihak dengan kepentingan yang bertolak belakang dan menciptakan ruang dialog yang konstruktif.

Keberhasilan atau kegagalan upaya perdamaian ini tentunya bakal menjadi tolok ukur penting bagi efektivitas diplomasi Arab Saudi di masa depan.

Sumber:

1. https://www.cnbcindonesia.com/news/20250324164434-4-621306/top-raja-salman-arab-jadi-kunci-damai-rusia-ukraina

2. https://www.abc.net.au/news/2025-03-24/ukraine-talks-to-begin-in-saudi-arabia-between-us-and-russia/105089164

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun