Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Natal 2021 Harus ke Gereja dan pada Waktu Tertentu Saja

25 Desember 2021   14:24 Diperbarui: 25 Desember 2021   20:28 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.metrosulteng.com

Hari ini tanggal 25 Desember 2021. Sampai siang ini, kami sekeluarga belum bisa pergi ke gereja untuk merayakan Natal 2021. Kami hanya bisa dan harus ke gereja pada jam 20.00 WIB. Kami juga tidak bisa memilih gereja yang kami anggap 'nyaman' sesuai pilihan kami. Sebaliknya, kami harus patuh dan taat ke gereja itu saja. 

Padahal biasanya, kami bisa merayakan Natal dengan memilih gereja dan waktu sesuai pertimbangan kenyamanan. Walau lokasi gereja jauh, namun kenyamanan itu membuat kami semua ke gereja itu hingga Natal 2019.

***

Barangkali, Natal, termasuk misa Natal dan perayaan Natal di rumah dan kampus atau lembaga, merupakan sebuah jadwal dari keseluruhan kalender Kristiani atau Katolik semata. Meskipun demikian, merayakan Natal tetap perlu dimaknai secara lebih mendalam. Dalam konteks religius, Natal adalah sukacita atau kabar gembira terhadap kelahiran seorang juru selamat manusia, yaitu Yesus. Oleh karena itu, merayakan Natal adalah merayakan sukacita, kegembiraan akan kelahiran Yesus. 

Persoalannya adalah bahwa perayaan sukacita itu tidak lagi seleluasa sebelum 2020 lalu. Penyebaran masif virus Corona ke seluruh dunia telah menjadikannya sebuah pandemi Covid-19. Pandemi yang tidak mengenal batas negara itu mau tidak mau harus dibatasi. Begitu juga dengan perayaan Natal. Natal yang sebenarnya tidak mengenal batas wilayah itu harus pula dibatasi secara geografis demi menekan persebaran Covid-19.

Akibatnya, semua umat Kristiani terpaksa harus mengikuti peraturan pemerintah setempat dalam penetapan protokol kesehatan dalam perayaan misa Natal. Menghindari kerumunan, cuci tangan, dan memakai masker menjadi aturan tetap yang harus dilakukan umat Kristiani, walaupun di dalam gereja. Dalam situasi itu, perayaan Natal 2021 sudah bisa dilakukan secara luring. Umat Kristiani diperbolehkan datang ke gereja-gereja asal mematuhi protokol kesehatan.

Natal 2021 ini menjadi sangat berbeda dengan Natal 2020. Ketika angka positivity Covid-19 masih melonjak di 2020, maka perayaan misa Natal harus diadakan secara daring. Hanya imam dan beberapa petugas pendukung boleh menjalankan ibadat itu di gereja, sedangkan umat Kristiani harus menyesuaikan diri. Penyesuaian itu dalam bentuk mengikuti misa secara daring bersama keluarga di rumah masing-masing.

Natal 2021 ini pun menjadi menarik karena ada tiga hal penting.

Pertama, umat Katolik, setidaknya di lingkungan gereja terdekat rumah saya ini, harus mendaftarkan diri untuk datang ke gereja merayakan Natal. Kami tidak boleh seenaknya pergi ke gereja seperti sebelum pandemi Covid-19. Warga Katolik harus mendaftar ke lingkungan atau wilayah dia tinggal. Tidak bisa mentang-mentang beragama Katolik dapat datang begitu saja ke gereja tanpa mendaftar. Dengan cara ini, gereja hanya menerima pendaftaran dari warga Katolik yang tinggal di dalam lingkungannya saja.

Kedua, misa ke gereja harus membawa undangan. Lho undangan? Ke gereja untuk misa Natal harus membawa undangan? Undangan ini bukan undangan formal dalam bentuk kertas. Undangan itu dalam bentuk nomor tempat duduk atau barcode. Mendaftar lewat nomor wa tertentu, kamudian kita menerima undangan tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun