Â
Mengubah Tantangan Menuju Kualitas
Mungkinkan Strategi humanisyang di lakukan kepala sekolah berdampak pada kualitas tim kerja menjadi solid?
Â
Latar Belakang
Sebagai pemimpin di Sekolah Satuan pendidikan sekolah Dasar Negeri Sadah, saya mengalami hambatan yang cukup rumit dalam menciptakan tim kerja  yang solid. Tantangan utama bersumber dari seorang guru yang sangat sulit diajak untuk duduk bersama berkolaborasi dan berkomunikasi. Sikap tersebut menyebabkan  rintangan dalam kerja tim di satuan pendidikan, menghalangi komunikasi yang baik, dan dapat menurunkan semangat bersama serta kualitas pembelajaran. Apabila masalah ini dibiarkan, hal ini tidak hanya akan merusak dinamika tim tetapi juga dapat memberikan efek buruk pada suasana sekolah serta hasil akademis Murid.
Tujuh Tahapan Mengatasi dengan Prinsip Humanis
Pendekatan Personal dan Empati (Seeking to Understand):
  Saya mengajak guru tersebut berdiskusi dengan suasana yang nyaman dan santai, tidak di kantor kepala sekolah, melainkan di lokasi yang lebih nyaman. Diskusi tersebut tidak langsung menyentuh tentang kinerja, tetapi lebih berfokus pada menanyakan tentang bagaimana kabarnya, tantangan yang mungkin dihadapi (baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi), serta mendengarkan keluhannya tanpa mengganggu. Tujuannya adalah untuk membangun rasa percaya dan menunjukkan bahwa saya peduli padanya sebagai individu, bukan sekadar sebagai karyawan.
2. Refleksi dan Umpan Balik yang Membangun (Constructive Feedback)
Setelah hubungan diperbaiki, saya memberikan masukan yang spesifik mengenai pengaruh sikapnya terhadap kelompok.Saya menerapkanmetode "Saya merasakan..."sebagaicontoh,"Saya merasakan program kita terhambat saat komunikasi tidak berjalan lancar," bukannya "Anda selalu menunda-nunda." Ini bertujuan untuk menjaga martabat guru tersebut dan menekankan solusi, bukan mencari kesalahan.