Perhimpunan Dokter Antipenuaan, Wellnes, Estetik dan Regeneratif Indonesia (PERDAWERI) adalah organisasi yang diakui keberadaannya di Indonesia oleh IKATAN DOKTER INDONESIA(IDI) untuk menampung dan mengembangkan ilmu anti-aging di Indonesia yang tertuang dalam SK PB IDI No.236/PB/A4|03/2013 tanggal 19 Maret 2013, tentang tim fasilitator pembentukan perhimpunan dokter seminat baru. Di Indonesia organisasi kedokteran seminat yang menekuni ilmu anti aging ini yaitu Perhimpunan Praktisi Awet Sehat Indonesia (PERPASTI) dan Perhimpunan Kedokteran Anti Penuaan (PERKAPI) yang didirikan sejak tahun 2006 dan 2008 serta organisasi yang menampung khusus seminat di bidang medic Estetika, PERDESTI (Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia) yang didirikan tahun 2006.
Melihat perkembangan ketiga organisasi ini di Indonesia, IDI (Ikatan Dokter Indonesia), melalui MPPK (Majelis Pertimbangan Profesi Kedokteran) melakukan pengkajian dan hasilnya adalah anjuran agar ketiga organisasi tersebut bergabung menjadi satu organisasi, yang telah disetujui oleh Pengurus masing-masing organisasi. Bulan September 2011dan disepakati nama organisasi yang barutersebut ialah PERDAWERI (Perhimpunan Dokter Antipenuaan, Wellness, Estetik & Regeneratif Indonesia) suatu wadah peminatan dalam ilmu anti-aging dan estetika dibawah IDI. Hal ini tertuang dalam SK PB IDI No.236/PB/A4|03/2013 tanggal 19 Maret 2013, tentang tim fasilitator pembentukan perhimpunan dokter seminat baru,dimana pada munas pertama PERDAWERI berhasil memilih ketuanya yaitu Prof Dr.dr. Abdul Razak Thaha MSc.,SpGK.
PERDAWERI pada tanggal 14-16 Juli 2017 akan menjadi tuan rumah dari International Anti Aging Conference (INTAAC) di hotel Sahid Jaya Jakarta dengan tema“Challenges and Opportunities of Anti Aging Medicine in AEC Era”.Acara ini akan diisi dengan SYMPOSIUM yang akan membahas antara lain : Biomarkers of anti aging, The miracle of aloe vera, Neutraceutical for anti aging, Specific exercise for anti aging, Hormonal changes and Sexual function in Aging Woman, The role of stemcell in anti aging, Dietary oil selection for Healthy Aging dan WORKSHOP : Neurodiet, Pathophysiology of acne and Update on acne treatment, Hormon diet, Intestinal Barrier Dysfunction (leaky gut), Biodentical hormons : Fact and Fiction serta Gut brain-Immune of Hormonal Therapy with Dysbiosis. Acara ini diperuntukkan bagi dokter umum dan dokter spesialis yang berminat.
Penuaan (aging) terjadi secara progresif seiring waktu dan menghasilkan perubahan yang menyebabkan penurunan fungsi sel. Banyak teori yang menjelaskan mengenai proses penuaan sel antara lain teori biological aging, termasuk didalamnya teori wear and tear, modern non-programmed aging theories dan modern programmed aging theories, teori mitokondria, teori telomer, teori autoimun, teori aging-clock, teori cross-linkage, teori radikal bebas, teori glycation, teori autoimun, teori neuro endocrine, dan teori caloric restriction. Diantara beberapa teori aging tersebut, saat ini yang paling sering dianut adalah teori telomer. Panjang telomere terutama ditentukan secara genetik, namun demikian proses penuaan sel adalah multifaktorial baik secara intrinsik maupun ekstrinsik.
Penuaan merupakan proses normal yang dimulai sejak konsepsi dan berakhir saat kematian. Pada lansia terjadi perubahan penurunan fungsi biologis, psikologis, sosio ekonomi sehingga berpengaruh terhadap kebutuhan gizi lansia. Dukungan nutrisi yang adekuat pada lansia merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah penurunan berat badan, atau sebaliknya mencegah terjadinya obesitas serta mempertahankan kualitas hidup dan kebugaran yang optimal sesuai usia. Masalah gizi pada lansia sebagian besar merupakan rangkaian dari masalah gizi yang telah ada selama siklus hidup sebelumnya bahkan sejak prakonsepsi dan 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) yang manifestasinya timbul setelah menjadi tua.
Menurut Shock dan Solomon manifestasi proses menua adalah menurunnya kemampuan kerja, yang merupakan gabungan penurunan kemampuan fungsi organ dan sistem. Kemampuan kerja sangat dipengaruhi oleh kekuatan kerutan otot, koordinasi gerakan oleh sistem saraf, efektifitas pemompaan oleh jantung, efisiensi fungsi paru dalam pertukaran gas, kemampuan ginjal dalam membuang zat-zat sisa metabolisme, pengendalian metabolisme oleh sistem endokrin dan kemampuan sistem dapar darah dalam mempertahankan keseimbangan kimiawi darah. Penurunan fungsi ini tentunya akan menurunkan kemampuan lansia tersebut untuk menanggapi datangnya rangsangan baik dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh lansia itu sendiri. Aktivitas fisik sangat penting peranannya terutama bagi lansia. Dengan melakukan aktivitas fisik, maka lansia dapat mempertahankan bahkan meningkatkan derajat kesehatan.
Kegiatan PERDAWERI meliputi :
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) : Sebagai Agent of Change
Pemberdayaan masyarakat agar melek kesehatan /Health literacy mengutamakan preventif promotif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dalam memasyarakatkan paradigm sehat – aksi nyata agar dapat mempertahankan kesehatan, kecantikan dan kebugaran seiring bertambahnya usia:
Sosialisasi gizi seimbang : memilih makanan yang kaya akan antioksidan, enzim, dan zat gizi untuk membantu pemulihan tubuh, termasuk suplementasi makanan, baik untuk tujuan preventif atau tujuan kuratif (pengobatan) serta cara proses serta pemasakan makanan dimana zat yang diperlukan tubuh masih dapat diserap dengan baik.
Sosialisasi aktivitas fisik dan atau olahraga teratur dan tepat, edukasi latihan beban untuk membantu memperlambat penurunan massa otot.