Mohon tunggu...
Lucy Widasari
Lucy Widasari Mohon Tunggu... Doktor, dokter di Jakarta

Doktor, Dokter di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tantangan Anti Aging dan Estetika untuk Kualitas Hidup yang Lebih Baik

27 Juni 2017   15:05 Diperbarui: 27 Juni 2017   15:21 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perhimpunan Dokter Antipenuaan, Wellnes, Estetik dan Regeneratif Indonesia (PERDAWERI) adalah organisasi yang diakui keberadaannya di Indonesia oleh IKATAN DOKTER INDONESIA(IDI) untuk menampung dan mengembangkan ilmu anti-aging di Indonesia yang tertuang dalam SK PB IDI No.236/PB/A4|03/2013 tanggal 19 Maret 2013, tentang tim fasilitator pembentukan perhimpunan dokter seminat baru. Di Indonesia organisasi kedokteran seminat yang menekuni ilmu anti aging ini yaitu Perhimpunan Praktisi Awet Sehat Indonesia (PERPASTI) dan Perhimpunan Kedokteran Anti Penuaan (PERKAPI) yang didirikan sejak tahun 2006 dan 2008 serta organisasi yang menampung khusus seminat di bidang medic Estetika, PERDESTI (Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia) yang didirikan tahun 2006.

Melihat perkembangan ketiga organisasi ini di Indonesia, IDI (Ikatan Dokter Indonesia), melalui MPPK (Majelis Pertimbangan Profesi Kedokteran) melakukan pengkajian dan hasilnya adalah anjuran agar ketiga organisasi tersebut bergabung menjadi satu organisasi, yang telah disetujui oleh Pengurus masing-masing organisasi. Bulan September 2011dan disepakati nama organisasi yang barutersebut ialah PERDAWERI (Perhimpunan Dokter Antipenuaan, Wellness, Estetik & Regeneratif Indonesia) suatu wadah peminatan dalam ilmu anti-aging dan estetika dibawah IDI. Hal ini tertuang dalam SK PB IDI No.236/PB/A4|03/2013 tanggal 19 Maret 2013, tentang tim fasilitator pembentukan perhimpunan dokter seminat baru,dimana pada munas pertama PERDAWERI  berhasil memilih ketuanya yaitu Prof Dr.dr. Abdul Razak Thaha MSc.,SpGK.

PERDAWERI pada tanggal 14-16 Juli 2017 akan menjadi tuan rumah dari International Anti Aging Conference (INTAAC) di hotel Sahid Jaya Jakarta dengan tema“Challenges and Opportunities of Anti Aging Medicine in AEC Era”.Acara ini akan diisi  dengan SYMPOSIUM  yang akan membahas antara lain  : Biomarkers of anti aging, The miracle of aloe vera, Neutraceutical for anti aging, Specific exercise for anti aging, Hormonal changes and Sexual function in Aging Woman, The role of stemcell in anti aging, Dietary oil selection for Healthy Aging dan WORKSHOP :  Neurodiet, Pathophysiology of acne and Update on acne treatment, Hormon diet, Intestinal Barrier Dysfunction (leaky gut), Biodentical hormons : Fact and Fiction serta Gut brain-Immune of Hormonal Therapy with Dysbiosis. Acara ini diperuntukkan bagi dokter umum dan dokter spesialis yang berminat.

Penuaan (aging) terjadi secara progresif seiring  waktu  dan menghasilkan perubahan yang menyebabkan penurunan fungsi sel. Banyak  teori yang menjelaskan mengenai proses penuaan  sel  antara lain teori biological aging, termasuk didalamnya teori wear and tear, modern non-programmed aging theories dan modern programmed aging theories, teori mitokondria, teori telomer, teori autoimun, teori aging-clock, teori cross-linkage, teori radikal bebas, teori  glycation, teori autoimun, teori neuro endocrine, dan teori caloric restriction. Diantara beberapa teori aging tersebut,  saat ini yang paling sering dianut adalah teori telomer. Panjang telomere terutama ditentukan secara genetik, namun demikian proses penuaan sel adalah multifaktorial baik secara intrinsik maupun  ekstrinsik.

Penuaan merupakan proses normal yang dimulai sejak konsepsi dan berakhir saat kematian. Pada lansia terjadi perubahan penurunan fungsi biologis, psikologis, sosio ekonomi sehingga berpengaruh terhadap kebutuhan gizi lansia. Dukungan nutrisi yang adekuat pada lansia merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah penurunan berat badan, atau sebaliknya mencegah terjadinya obesitas serta mempertahankan kualitas hidup dan kebugaran  yang optimal sesuai usia. Masalah gizi pada lansia sebagian besar merupakan rangkaian dari masalah gizi yang telah ada  selama siklus hidup sebelumnya bahkan sejak prakonsepsi dan 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) yang  manifestasinya  timbul setelah menjadi tua.

Menurut Shock dan Solomon manifestasi proses menua adalah menurunnya kemampuan kerja, yang merupakan gabungan penurunan kemampuan fungsi organ dan sistem. Kemampuan kerja sangat dipengaruhi oleh kekuatan kerutan otot, koordinasi gerakan oleh sistem saraf, efektifitas pemompaan oleh jantung, efisiensi fungsi paru dalam pertukaran gas, kemampuan ginjal dalam membuang zat-zat sisa metabolisme, pengendalian metabolisme oleh sistem endokrin dan kemampuan sistem dapar darah dalam mempertahankan keseimbangan kimiawi darah. Penurunan fungsi ini tentunya akan  menurunkan kemampuan lansia tersebut untuk menanggapi datangnya rangsangan baik dari luar  tubuh maupun dari dalam tubuh lansia itu sendiri. Aktivitas fisik sangat penting peranannya terutama bagi lansia. Dengan melakukan aktivitas fisik, maka lansia dapat  mempertahankan bahkan  meningkatkan derajat  kesehatan.

Kegiatan PERDAWERI meliputi :

Komunikasi, Informasi dan Edukasi  (KIE)  : Sebagai Agent of Change

Pemberdayaan masyarakat agar melek kesehatan /Health literacy mengutamakan preventif promotif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dalam memasyarakatkan paradigm  sehat – aksi  nyata agar dapat mempertahankan kesehatan, kecantikan dan kebugaran seiring bertambahnya  usia: 

Sosialisasi gizi seimbang : memilih makanan yang kaya akan antioksidan, enzim, dan zat gizi untuk membantu pemulihan tubuh, termasuk suplementasi makanan, baik untuk tujuan preventif atau tujuan kuratif (pengobatan) serta cara proses serta pemasakan makanan  dimana zat yang diperlukan tubuh masih dapat diserap dengan baik.

Sosialisasi aktivitas fisik dan atau olahraga teratur dan tepat, edukasi latihan beban untuk membantu memperlambat penurunan massa otot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun