Mohon tunggu...
Lucyana Hendrika
Lucyana Hendrika Mohon Tunggu... Jurnalis - Profesi saya sebagai mahasiswa di Universitas Islam 45 Bekasi fakultas komunikasi sastra dan bahasa

hobi saya menulis sebuah cerita fiksi saya sendiri suka berkhayal maka dari itu khayalan saya, saya tuangkan ke dalam tulisan. kepribadian saya introvert saya jarang bicara ketika sedang bersama teman-teman saya hanya bicara secukupnya saja itu pun jika penting ada yang ingin di bicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Self-Awareness dan Self-Explorations terhadap Diri Sendiri

21 Juni 2023   22:35 Diperbarui: 21 Juni 2023   22:38 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hai, kembali lagi dalam tulisan aku.. disini aku mau tulis tentang seberapa kenal kita sama diri kita sendiri jadi disini aku mau sedikit cerita tentang self-awerness ku dan self-exploration ku dan bagaimana caranya aku untuk bisa mengeksplor diri aku sendiri agar mencapai tujuan dan cita-cita yang aku inginkan. 

Self-Awerness 

Self-Awarness atau kesadaran diri adalah kemampuan seseorang untuk bisa mengidentifikasi dan memahami dirinya secara utuh baik dari sifat, karakter, emosi, perasaan, pikiran, dan cara adaptasi dengan lingkungan. Dalam tulisan ini saya ingin menunjukan self-awarness saya seberapa kenal saya terhadap diri sendiri. Yang pertama saya mencoba mengidentifikasi dari sifat saya, saya adalah seorang introvert yang tidak terlalu banyak bicara tapi saya juga bisa banyak bicara jika di depan orang-orang terdekat saya yang membuat saya nyaman. Prinsip saya, tidak perlu memiliki banyak teman bagi saya dengan satu atau dua teman itu sudah cukup yang selalu bisa diandalkan karena, pada faktanya masih ada loh teman-teman yang tulus di sekelilingi kita jika sudah begitu itu bukan lagi teman namanya tapi sudah menjadi keluarga. Karena saya yang seorang introvert maka pendiam adalah menjadi karakter saya namun kadang saya juga suka bingung terhadap diri saya sendiri, terkadang saya diam bahkan untuk bicarapun rasanya malas jika tidak ada hal yang penting untuk dibicarakan tapi kadang juga saya menjadi seorang yang banyak bicara atau oversharing tapi setelahnya energi saya merasa terkuras sangat banyak jika ada alat untuk pengukur energi mungkin setelah saya banyak bicara energi saya menunjukan di angka 0% energy. Saya lebih suka menghabiskan diam diri di dalam kamar jika sedang libur atau tidak ada kegiatan lain, saya lebih banyak menghabiskan waktu saya dengan menonton, mendengarkan musik, dan menulis cerita khayalan saya sendiri tapi tenang sebelumnya saya sudah melakukan kewajiban saya sebagai seorang anak di rumah.

Saya sebenarnya tipikal yang tidak suka keramaian atau berkumpul dengan keluarga, bisa dibilang jarang tapi karena saya anaknya tidak enakan maka sesekali saya ikut kumpul untuk menghargai keluarga saya. Selain menghabiskan waktu sendiri saya juga lebih suka menghabiskan waktu bersama dua teman saya yang sudah saya anggap sebagai keluarga saya sendiri. Mengenai emosi dan perasaan ketika saya marah kepada seseorang maka saya hanya diam bena-benar diam atau bahkan lebih baik menghilang dari orang-orang untuk menenangkan diri saya sendiri terlebih dahulu, karena saya takut jika saya tidak bisa mengontrol emosi saya maka orang-orang di sekitar saya akan terkenan imbasnya atas pelmapiasan emosi saya. Saya khawatir ada bicara saya yang kelewatan karena yang tidak bisa mengontrol diri akan menyakiti perasaan atau hati oranglain, karena jika sakit hati karena lisan mungkin orang tersebut sudah memaafkannya tapi rasa sakitnya pasti akan teringat terus jika hal itu terjadi itu akan mengganggu perasaan saya yang nantinya akan selalu terpikirkan oleh saya. Selain perasaan marah ketika saya sedih pun saya juga akan diam kalaupun ingin menangis saya tidak mau menangis di depan banyak orang, saya akan menyendiri diam diri di kamar untuk meluapkan sara sedih saya lebih seringnya mennagis tanpa suara.

Mengenai cara berfikir saya, saya kadang seorang yang pemikir namun kadang juga cuek. Dari cara saya beradaptasi di lingkungan bagi saya tidak ada yang menarik dari cara adaptasi saya sendiri dengan orang-orang. Saya seorang yang jika tidak di sapa dahulu maka saya tidak akan menyapanya duluan, tapi itu hanya berlaku kepada orang-orang yang tidak tidak terlalu akrab dengan saya atau tidak saya kenal tapi kadang dalam lingkungan rumah jika ada seorang yang lebih tua dari saya maka saya menghargai nya untuk menyapa duluan. Saya tidak bisa basa-basi lebih suka to the point, karena itu kadang saya cuek jarang memberikan perhatian kecil ketika di lingkungan luar kepada orang-orang. Begitulah sedikit cerita tentang pemahaman saya mengenai self-awarness saya, selanjutnya saya akan menunjukan juga tentang bagaimana self-exsploration saya dalam mewujudkan cita-cita saya menggunakan cara saya sendiri.

Self-Exploration

Self-exploration atau eksplorasi diri adalah cara eksplorasi diri kita untuk mewujudkan tujuan yang kita capai. Jadi di sini saya mau berbagi pengalaman dan sedikit cara untuk mengekplorasi diri sendiri agar tetap konsisten dan mencapai tujuan kita. Cita-cita saya ingin menjadi penulis yang hebat dan banyak karya yang nantinya akan di kenang sampai kapanpun, dari situ saya perbanyak membaca buku fiksi, non fiksi, sejarah, filsafat, buku kesahatan dan buku lainnya. Jadi saya ingin menjadi seorang penulis yang tidak hanya berkarya dalam buku novel fiksi, tapi saya ingin di dalam cerita fiksi saya ada banyak ilmu pengajaran yang di sampaikan melalui novel fiksi tersebut saya ingin menggambungkannnya agar pembaca tidak hanya membaca cerita fiksi tetapi mendapatkan pengalaman belajar ilmu yang ada di dalam buku tersebut yang saya tulis nanti. Saya ingin lewat cerita-cerita novel fiksi saya banyak ilmu yang mudah di pahami oleh para pembaca karena berdasarkan contoh pengalaman para tokoh di dalam novel tersebut. Alasan saya ingin menjadi penulis karena bagi saya itu adalah pekerjaan yang pas untuk saya yang social introvert. Seperti pada self-awarness saya di atas saya yang tidak suka keramaian dan lebih banyak menghabiskan waktu sendiri untuk menulis cerita khayalan saya. Kalaupun nanti saya harus bertemu banyak orang itu tidak apa, karena saya juga harus profesional pada dasarnya saya juga mahluk sosial yang butuh bantuan orang lain.

Berikut beberapa yang saya gunakan untuk mengeksplorasikan diri saya:

Mencoba hal baru yang dimana saya pergi ke Perpustakaan Jakarta dengan pengalaman yang lumayan seru, memang nampak sangat ramai lingkungannya tapi saat saya sudah berada di dalam perpustakaan tersebut melihat banyak buku-buku membuat saya senang saya bisa memilih buku dalam genre apapun. Hal itu bisa ditiru oleh kalian yang harus mencoba hal baru untuk mengekplorasi diri kalian sendiri.

Bertekad untuk tujuan saya yang kemudian nantinya akan memicu kreativitas dan inspirasi. Menyempurnakan motivasi dalam diri saya, yang terkadang saya memiliki masa-masa down dalam kehidupan ketika otak saya tidak berjalan dan saya lebih suka melakukan hal lain selain bekerja, tapi walaupun berada dalam keadaan seperti itu saya harus menemukan cara untuk terus bergerak maju. Menjaga motivasi saya agar tidak mudah turun dengan meluangkan waktu untuk menjalankan kembali semangat itu.

Memaksimalkan potensi diri saya dengan fokus perawatan diri, perawatan diri disini maksudnya bukan untuk fisik tapi lebih ke dalam rutinitas harian saya seperti makan makanan yang bergizi, memiliki jam tidur yang cukup, dan menjaga kesehatan mental saya itu paling penting serta selalu fokus pada hal-hal yang saya syukuri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun