Tak banyak pelatih sepak bola yang berani mengambik risiko, utamanya saat tim sepak bola berada dalam fase gugur.
Cara Shin Tae-yong cukup berbeda dengan pelatih lainnya. Ia bersikeras meramu komposisi pemain hingga fromasi yang sulit dipahami lawan.
Melawan Kamboja di fase grub B, Indonesia menang 4 - 2 setelah sukses menggunakan formasi 4-1-4-1. Setelahnya, Indonesia kembali menang 5 - 1 saat menghadapi Laos. Formasinya pun unik, dari 4-1-4-1 ke 4-3-3.
Sedangkan melawan Vietnam di pertandingan ketiga, Indonesia menahan imbang dengan skor 'kaca mata' usai menggunakan formasi 5-4-1.
Indonesia akhirnya dipastikan lolos ke babak semifinal setelah menghajar habis Malaysia, 4 - 1. Kali ini, formasi yang digunakan Shin Tae-yong 4-4-2.
Bentrok dengan Singapura, Indonesia menahan imbang 1 - 1 setelah menggunakan formasi 5-4-1 menjadi 3-5-2.
Akan tetapi lain cerita di leg 2. Shin Tae-yong memastikan Indonesia ke final Piala AFF 2020 usai membantai Singapura 4 - 2 melalui fromasi 4-2-3-1.
Terakhir menghadapi Thailand di leg 2, Indonesia menerapkan sistem formasi 4-5-1 dan menahan imbang 2-2 di babak final.
Sayang agregat Thailand di leg 1 pada Rabu, 29 Desember 2021 lalu membawa tim Gajah Perang memastikan membawa pulang trofi Piala AFF 2020.
3. Memiliki Kemistri dengan Timnas Indonesia.
Sukses tim Indonesia di Piala AFF 2020 juga karena kemistri pelatih Shin Tae-yong dengan para pemain Indonesia.