Dirgahayu Republik Indonesia, Petugas Mengikuti Upacara Bendera Menggunakan Pakaian Adat
Ada yang berbeda pada upacara pengibaran bendera dalam rangkat Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-77 tahun ini, seluruh petugas Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Kanwil Kemenkumham Sumsel menggunakan pakaian adat tradisional daerah. Upacara yang dilaksanakan di lapangan upacara Lapas, pada Rabu (17/08) ini diikuti oleh seluruh pegawai Lapas dan sebagian warga binaan. Sementara itu, Kalapas Narkotika Muara Beliti, Rudik Erminanto mengikuti upacara pengibaran bendera di lapangan Pemda Musi Rawas.
Berlaku sebagai pembina upacara, Suradi membacakan sambutan Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H. Laoly. Dalam sambutannya, Yasonna menyampaikan rassa syukur karena tahun ini dapat melaksanakan upacara peringatan secara langsung dan serentak di seluruh Nusantara. Melalui kebersamaan, kita dapat saling menguatkan sehingga mampu untuk "Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat."
Menteri Yasonna juga menyampaikan pada tahun ini, warga binaan yang mendapat remisi di seluruh Indonesia sebanyak 168.916 orang yang terdiri dari yangterdiri dari 166.191 (seratus enam puluh enam ribu seratus sembilan puluh satu) orang narapidana mendapatkan remisi umum I dan 2.725 (dua ribu tujuh ratus dua puluh lima) orang narapidana rnendapatkan remisi umum II atau langsung bebas. Hal ini sebagai bentuk penghargaan kepada WBP yang telah mengikuti program pembinaan dengan baik serta telah memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan.
Dalam upacara ini juga, Lapas Narkotika Muara Beliti menyematkan penghargaan Satyalancana Karya Satya X (sepuluh) tahun masa pengabdian. Tiga orang pegawai itu adalah Suhartono, Dwi Andoyo dan Denny Arisandi.
Penyematan ini dilakukan langsung oleh pembina upacara, Suradi saat upacara berlangsung.
Dikesempatan lain, Kalapas Narkotika Muara Beliti, Rudik menegaskan momentum hari kemerdekaan ini sebagai bentuk rasa persatuan antar suku bangsa. "Upacara ini, dilaksanakan dengan memakai baju adat tradisional daerah, dengan berbagai macam baju adat yang dipakai, kita harus tahu bahwa Indonesia ini adalah bangsa yang besar, berbagai suku bangsa dari Sabang sampai Merauke, maka junjunglah rasa persaudaraan satu sama lain" tegas Kalapas Rudik.
Usai melaksanakan upacara, seluruh peserta upacara melakukan sesi foto bersama, juga foto bersama dengan Kalapas yang telah kembali ketempat.