Mohon tunggu...
Lpk Imbia Yogya
Lpk Imbia Yogya Mohon Tunggu... Lembaga Pelatihan kerja

Sebuah lembaga pelatihan kerja bidang komputer, asisten perawat. siap membuat kompeten dan segera bekerja. bagi yang segera kepingin bekerja silahkan bergabung.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melestarikan budaya Membutuhakn kompetensi IT

31 Januari 2025   23:00 Diperbarui: 31 Januari 2025   21:30 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prosesi penganin, dibuat dengan AI

Melestarikan Budaya: Menjaga Tradisi Pengantin Jawa

Budaya adalah warisan tak ternilai yang membentuk identitas suatu bangsa. Salah satu tradisi yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia adalah upacara pernikahan adat Jawa. Upacara ini bukan sekadar seremoni, melainkan memiliki makna filosofis yang dalam. Prosesi seperti siraman, midodareni, hingga panggih mencerminkan ajaran kehidupan, penghormatan kepada leluhur, dan doa untuk kebahagiaan pasangan pengantin. Dengan mempertahankan tradisi ini, kita tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga menjaga kearifan lokal yang sarat nilai-nilai moral.

Di era modern, banyak pasangan lebih memilih konsep pernikahan yang praktis dan minimalis, sering kali mengesampingkan unsur adat. Hal ini membuat tradisi pengantin Jawa semakin terpinggirkan. Padahal, setiap tahapan dalam upacara ini memiliki makna mendalam. Misalnya, prosesi siraman melambangkan penyucian diri sebelum memasuki kehidupan rumah tangga, sementara panggih menggambarkan pertemuan jodoh yang telah ditentukan oleh takdir. Jika tradisi ini terus ditinggalkan, kita kehilangan salah satu bagian penting dari identitas budaya kita.

Pemerintah dan masyarakat memiliki peran besar dalam melestarikan upacara pernikahan adat. Upaya ini bisa dilakukan dengan mengedukasi generasi muda melalui pendidikan budaya, mengadakan festival pernikahan adat, serta memberikan insentif bagi pasangan yang memilih melangsungkan pernikahan dengan adat Jawa. Selain itu, diperlukan orang-orang yang kompeten dalam bidang teknologi informasi untuk mendokumentasikan dan mengarsipkan kegiatan kebudayaan ini. Dengan pemanfaatan media digital, tradisi yang mulai terlupakan dapat kembali dikenal luas dan diwariskan kepada generasi mendatang.

Melestarikan tradisi pernikahan Jawa bukan sekadar mempertahankan ritual, tetapi juga menjaga akar budaya yang mencerminkan jati diri bangsa. Upacara ini mengajarkan nilai-nilai seperti kesabaran, pengabdian, serta penghormatan kepada keluarga dan leluhur. Jika kita ingin budaya tetap hidup dan relevan, maka sudah saatnya kita lebih peduli dan ikut berperan aktif dalam menjaga warisan ini. Dengan melestarikan budaya dan mendokumentasikannya secara modern, kita tidak hanya menjaga sejarah, tetapi juga memperkaya kehidupan di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun