Di suatu taman rumah sakit. Luas dan sepi. Hanya ada satu-dua orang saja berlalu lalang.
MUNGKIN TUHAN MEMANG SELALU MEMPUNYAI RENCANA INDAH UNTUK UMATNYA. MUNGKIN TUHAN MEMANG SELALU BER-RAHASIA AGAR UMATNYA SELALU ‘MENANTINYA’…
Orang IÂ Â Â : (Duduk di kursi roda, buntung kakinya, menunduk, diam)
Orang IIÂ Â : (Di belakang kursi roda, seakan sedang mendorong) Kenapa kau diam?
Orang IÂ Â Â : (Tetap menunduk dan diam)
Orang II: Kau kecewa dengan keadaanmu? (Berpindah ke depan kursi roda, terjongkok ke hadapan orang 1) Itu artinya kau kecewa dengan Tuhanmu? ....
Orang I   : Entah…
Orang II: (Berdiri perlahan) Tuhan tak menciptakan sesuatu dengan sia-sia… Percayalah kawan….
Orang IÂ Â Â : Kau sendiri percaya?
Orang II: (Kembali ke belakang kursi roda, lalu mendorongnya berjalan pelan) Aku…. percaya…. Rencana Tuhan itu indah…
Orang I   : Tuhan…. Sekarang aku di sini, seperti ini…. Mungkin aku menunggu kejaiban indahMu… Atau justru aku sedang menerima keindahan takdirMu? Seperti apa indah itu, Tuhan?
Orang II: Indah… Mungkin saat dimana kau merasa tenang, tak perlu mengeluh….
Orang I: Kalau begitu, artinya, aku tak akan pernah merasakan keindahan…. Kalau kau jadi aku, apa mungkin kau menerima keadaan ini dengan tidak mengeluh?
Orang II: Kau mau bilang, kau seperti jadi kelinci percobaan?
Orang IÂ Â Â : Aku tak bilang begitu
Orang II: … Kelinci percobaan Tuhan?
Orang I   : Aku tak bilang begitu…!!! (keduanya terdiam)
Orang II: Tapi, kalau Tuhan yang menentukan takdir manusia, Tuhan yang menggerakkan manusia, mengapa manusia yang harus bertanggung jawab? Tuhan, mengapa Kau selalu ber-teka-teki?
Orang IÂ Â Â : Tadi kau percaya, dan sekarang mulai meragukan Tuhan?
Orang II: Aku hanya bertanya pada Tuhanku. Apa kau sendiri tidak penasaran?
Orang I: … Kau pernah dengar, Tuhan tak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan umatNya….
Orang IIÂ Â : Jadi, kau tahu kenapa kau di sini? Seperti ini?
Orang I   : (Menatap orang II) Karena aku mampu…. Yang lain tidak.