Mohon tunggu...
louis albert suwandi
louis albert suwandi Mohon Tunggu... Kolese Kanisius

Hobi Main Bola

Selanjutnya

Tutup

Atletik

Bukan Tentang Siapa yang Juara, Tapi Siapa yang Bertumbuh

5 Oktober 2025   22:53 Diperbarui: 5 Oktober 2025   22:52 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CC B VS SMKN 53 sumber : Dokumentasi CC CUP XL 2025

Tahun ini, saya juga merasakan energi baru di CC Cup. Peserta makin banyak, dan atmosfernya semakin luar biasa. Alaska tampil dengan koreografi dan nyanyian yang menggema, menciptakan suasana yang megah dan penuh rasa kebersamaan. Setiap pertandingan bukan hanya tontonan, tapi juga pengalaman emosional yang menyatukan semua orang panitia, pemain, bahkan penonton biasa. Saya melihat wajah-wajah muda yang tidak hanya datang untuk bersorak, tapi juga untuk merasakan semangat menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar daripada diri mereka sendiri.

Namun, semua perjalanan ada akhirnya. Tim kami harus tersingkir di fase grup. Bagi sebagian orang, mungkin itu menyakitkan. Tapi bagi saya, justru di situlah saya menemukan makna terdalam dari CC Cup. Saya bersyukur karena bisa bermain untuk Canisius untuk terakhir kalinya, membawa semangat, kerja keras, dan cinta terhadap sekolah ini. Kekalahan itu mengajarkan saya tentang keikhlasan dan kerendahan hati dua hal yang tak akan diajarkan oleh kemenangan. Saya belajar menerima kenyataan dengan lapang dada, karena saya tahu, yang tumbuh bukan hanya kemampuan bermain bola, tapi juga karakter saya sebagai manusia.

Kini setelah turnamen usai, saya menyadari satu hal: CC Cup bukan sekadar ajang olahraga, tapi laboratorium karakter. Di sana, kami belajar tentang daya juang, tanggung jawab, solidaritas, dan kepemimpinan. Kami belajar bahwa kekalahan bisa menjadi guru terbaik, dan kemenangan sejati bukan tentang piala, tapi tentang keberanian untuk mencoba lagi.

Lapangan itu kini mungkin sudah sepi, namun gema sorak dan semangatnya masih terasa di hati saya.
Canisius College Cup telah membentuk kami bukan hanya menjadi pemain yang tangguh, tetapi manusia yang lebih berkarakter dan siap menghadapi hidup.

Dan pada akhirnya, saya paham bahwa perjalanan ini bukan tentang siapa yang juara, melainkan tentang siapa yang bertumbuh. Karena di balik setiap pertandingan, ada perjuangan yang membentuk jiwa. Dan di balik setiap kekalahan, selalu ada magis yang membuat kami menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun