Mohon tunggu...
Julianda Boang Manalu
Julianda Boang Manalu Mohon Tunggu... ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh".

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Simulasi Dunia Kerja Saat Interview

20 Juni 2025   08:02 Diperbarui: 19 Juni 2025   22:03 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi interview. (Sumber: growdo.id/Freepik)

Begitu pula ketika menunggu, sebagian kita mungkin menggulir layar ponsel tanpa pandang situasi, padahal sikap simpel ini bisa menimbulkan kesan bahwa kita tidak menghargai proses.

Bahkan saat sesi dimulai, bahasa tubuh kita ikut berbicara---bahu yang tertunduk saat menjawab pertanyaan bisa dikesankan sebagai ketidakpercayaan diri. 

HRD tidak semata-mata mencari jawaban teknis, melainkan keseluruhan paket yang disuguhkan: kemampuan berbahasa verbal, kemampuan berpikir di saat genting, dan indikasi kerjasama tim yang bisa memberikan rasa nyaman bagi rekan kerja.

Nilai Intangible yang Menjadi Ukuran Nyata

Artikel lama masih menekankan pentingnya pengalaman kerja dan portofolio gemilang, tetapi perubahan zaman telah menggeser mata penilaian HRD. Di era kerja sama lintas fungsi, soft skills---kemampuan beradaptasi, empati, komunikasi---menjadi modal yang amat menentukan. 

HRD melihat lebih jauh dari narasi atau klaim di CV. Mereka ingin memastikan bahwa kandidat sanggup berkolaborasi ketika harus berhadapan dengan rekan dari departemen lain. 

Mereka juga mencari tanda-tanda kedewasaan emosional melalui respons terhadap pertanyaan tak terduga.

Bayangkan ketika interviewer tiba-tiba meminta Anda mempresentasikan strategi menggunakan bahasa Inggris di depan ruangan kecil. Ini bukan murni soal grammar, tetapi tentang bagaimana cara Anda menerima perubahan situasi, menyusun gagasan secara cepat, dan menyuguhkan presentasi tanpa terlihat grogi berlebihan. 

HRD paham bahwa dunia kerja bukan panggung simetris dan karpet merah---tapi medan dinamis yang menuntut kelenturan pribadi agar tim tetap berjalan efisien.

Kisah sederhana sering terjadi: dua kandidat bersaing untuk mengisi posisi manajerial. Kandidat pertama memiliki track record teknis luar biasa, portofolio penuh nilai, dan achievement yang menggelegar. Kandidat kedua punya kemampuan teknis standar, tetapi mampu tampil percaya diri, ramah, dan mudah berinteraksi. 

Si kandidat kedua memenangkan hatinya HRD. Kenapa? Karena sikapnya saat interview mencerminkan potensi untuk memimpin, menjalin relasi, dan menjaga energi positif dalam tim---nilai yang tak mudah ditakar lewat sertifikat.

Ujian Diam-Diam HRD: Saat Interview Menyatu dengan Pikiran dan Emosi

Dengan komunikasi yang semakin terbuka, HRD memperlihatkan kecerdikan tinggi dalam menilai kandidatnya. Mereka bukan hanya mengandalkan daftar pertanyaan standar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun