Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Post-Election Blues: Benarkah Fenomena Ini Nyata?

29 Februari 2024   18:55 Diperbarui: 3 Maret 2024   06:28 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kondisi post-election blues. Foto: Gatty Images via https://www.vogue.com/

Oleh: Julianda BM

Euforia mereda, luka membekas. Perhelatan akbar demokrasi telah usai, meninggalkan jejak gegap gempita dan luka di hati sebagian masyarakat. 

Di balik hingar bingar kemenangan dan kekalahan, sebuah fenomena menarik perhatian yang disebut sebagai Post-Election Blues.

Apa itu Post-Election Blues?

Post-Election Blues adalah istilah yang merujuk pada gejala kecemasan, depresi, dan kelelahan mental yang muncul setelah pemilihan umum. 

Fenomena ini dipicu oleh berbagai faktor, seperti:

1. Polarisasi politik, yaitu perbedaan pandangan politik yang tajam dapat memicu stres dan kecemasan, terutama pada mereka yang merasa suaranya tidak didengar atau kalah dalam pemilihan.

2. Ketidakpastian, dimana masa transisi setelah pemilu seringkali diwarnai ketidakpastian tentang masa depan, yang dapat memicu kekhawatiran dan kecemasan.

3. Kekecewaan, bagi mereka yang tidak puas dengan hasil pemilu, rasa kecewa dan frustrasi dapat berujung pada depresi dan kelelahan mental.

Gejala Post-Election Blues

Gejala Post-Election Blues dapat bervariasi pada setiap orang, namun beberapa gejala umum yang sering muncul adalah:

1. Mengalami kesulitan tidur. Pikiran yang terus menerus memikirkan hasil pemilu dapat mengganggu tidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun