Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menakar Legitimasi Quick Count Pilpres dan Pengaruhnya pada Persepsi Masyarakat

15 Februari 2024   20:01 Diperbarui: 15 Februari 2024   20:09 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber gambar: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Oleh: Julianda BM

Detak jantung Pilpres 2024 semakin kencang. Hiruk pikuk perhelatan demokrasi ini tak hanya memanaskan suhu politik, tetapi juga memicu rasa penasaran publik akan hasil akhir. Di tengah gemuruh kontestasi, quick count hadir sebagai penawar dahaga informasi.

Apa itu quick count? Sederhananya, quick count adalah metode penghitungan cepat hasil pemilu dengan menggunakan sampel data dari sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hasil quick count biasanya dipublikasikan beberapa jam setelah pencoblosan ditutup, jauh lebih cepat daripada penghitungan resmi KPU.

Seberapa legitimasi quick count? Di Indonesia, quick count tidak memiliki kekuatan hukum dan hanya sebagai perkiraan hasil pemilu. Akurasinya bergantung pada metodologi yang digunakan, kualitas sampel data, dan profesionalisme lembaga penyelenggara.

Meski begitu, quick count memiliki pengaruh besar pada persepsi masyarakat. Hasil quick count yang dirilis oleh lembaga terpercaya dapat memicu berbagai reaksi, seperti euforia kemenangan, kekecewaan kekalahan, bahkan potensi gejolak sosial.

Bagaimana quick count mempengaruhi persepsi masyarakat? Berikut beberapa poin penting:

Pertama, membangun Narasi Kemenangan. Quick count yang menunjukkan keunggulan salah satu kandidat dapat membangun narasi kemenangan dan mempengaruhi opini publik. Hal ini dapat memicu euforia dan konsolidasi pendukung, sekaligus mematahkan semangat kubu lawan.

Kedua, mempercepat Penerimaan Hasil. Quick count yang kredibel dapat membantu masyarakat menerima hasil pemilu dengan lebih cepat, meskipun masih menunggu pengumuman resmi KPU. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas politik dan mencegah perselisihan berkepanjangan.

Ketiga, mendorong Partisipasi Politik. Quick count yang menarik dan mudah dipahami dapat meningkatkan partisipasi politik masyarakat, terutama bagi pemilih muda. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan demokrasi dan regenerasi kepemimpinan.

Keempat, memicu Polarisasi. Di sisi lain, quick count yang dipolitisasi dan tidak akurat dapat memicu polarisasi dan ketegangan di masyarakat. Hal ini dapat berakibat pada perselisihan dan bahkan konflik horizontal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun