Mohon tunggu...
Lody Purba
Lody Purba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Vinsensius Lodhewiek Purba

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film

Tionghoa di Negeri Bhinneka Tunggal Ika, Kontroversi Film "Blind Pig Who Wants To Fly" (2008)

13 November 2022   22:52 Diperbarui: 13 November 2022   23:05 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

d. Penilaian dari sisi ketertiban umum

(Vita, R. A. 2022: 50).

Kontroversi Film

Berbicara mengenai konteks dalam Blind Pig Who Wants To Fly, secara keseluruhan film ini mencoba mengangkat isu-isu sosial yang kerap terjadi dalam realita kehidupan di sekitar kita.

Setiap permasalahan yang dialami tokoh mewakili satu isu yang melekat dalam sosial masyarakat kita. Kisah Verawati dan Halim mencoba mengangkat permasalahan dalam rumah tangga - kasus perselingkuhan dan juga isu seputar agama.

Kemudian Cahyono mengangkat masalah rasisme dan efek psikologis yang dihasilkannya. Helmi dan Yahya mewakili serpihan kisah homoseksual di Jakarta, yang keberadaannya masihlah minoritas.

Linda tampak menjadi tokoh penetral dari seluruh masalah yang dihadapi tokoh-tokoh lain. Sebegitu banyak-nya konteks kehidupan sosial yang diangkat di dalam film Blind Pig Who Wants To Fly,

tetapi yang akan menjadi ruang lingkup perhatian penulisan Analisa Konteks kali ini yakni isu rasisme yang direpresentasikan lewat percikan kisah tokoh Cahyono.

Sosok Cahyono diceritakan sebagai anak laki keturunan China (Tiong Hoa), ia mengenal Linda dari mulai keduanya duduk di bangku sekolah dasar di tahun sekitar 1998 dimana isu diskriminasi Tionghoa di Indonesia mulai merebak, setiap pulang sekolah dirinya selalu menjadi bahan ledekan teman-temannya, dikarenakan ia seorang China (Tiong Hoa).

Makna Film 

Pesan dan Makna terselubung dalam Film Blind Pig Who Wants To Fly (2008), tiga narasamber sudah pernah menonton film Blind Pig Who Wants To Fly dan masing-masing memiliki pemaknaan film yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun