Mohon tunggu...
Load Toon
Load Toon Mohon Tunggu... -

? ? ?

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ide Gila untuk Pengemis dan Pedagang Kaki Lima? Bisa untuk..

8 Agustus 2014   21:22 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:02 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Saya pemakai busway yang setia. Mobil nongkrong saja di rumah (umur mobil 5 Tahun dengan kilometer gak lewat 70rb km). Tidak tahan nyetir di kemacetan kota Jakarta. Bikin emosi naik ke tingkat setan. Busway jurusan blok M-Kota, masih lumayan dingin AC nya, sehingga tidak kepanasan. Yang sering terlihat di sebagian stasiun busway (di jembatan dan tangga) adalah pengemis dan pedagang kaki lima. Yang menjadi pengemis, mulai dari bayi yg digendong ibu nya, anak kecil umur 4 tahunan sampe nenek 70 tahunan/ mungkin lebih. Dari yg sehat jasmani, sakit parah, hingga cacat jasmani dan cacat mental. Dari yang diam saja meringkuk diam dipinggir, ngomong sudah tidak makan sehari (tapi gemuk badan nya), hingga yang menangis iba.

Saya jujur saja, sangat jarang sekali memberikan "sesuatu" ke pengemis, Apalagi setelah membaca berita bahwa sekarang pengemis sudah di koordinasi rapi dan menjadi profesi, membuat saya makin jarang jarang banget memberi "sesuatu" kepada pengemis. Karena saya berpendapat dengan memberikan "sesuatu" kepada pengemis, tidak mendidik mereka, bahwa hidup ini harus bekerja/ berusaha, tidak dengan mengemis. Mungkin saya dikatakan tidak manusiawi bersikap demikian. Tapi coba lihat, di saat yang bersamaan, ada manusia lain yang berjuang dengan modal seadanya: pedagang kaki lima. Ada yg hanya berjualan minuman kopi, yang hanya bermodalkan termos air panas dan sachet kopi yang dijinjing. Pedagang kaki lima inilah yang sering saya "bantu", dengan membeli barang dagangannya. Mulai dari kaus kaki, sapu tangan, lem, asesori hp, minuman, kue, dll.

Terbersit pertanyaan kenapa pemerintah tidak membantu pedagang kelas super teri ini. misal nya ditata sedemikian rupa di jembatan busway sehingga rapi (misalnya dibatasi panjang dan lebar utk pajangan dagangan agar tidak mengganggu pejalan, dan hanya jenis barang tertentu yg boleh dijual (misal nya barang yg harus dimasak/ digoreng/direbus, dilarang, krn sempit tempatnya).

Aturan tegas: Pedagang harus jaga kebersihan. Dengan ditata rapi, dapat manfaat lebih. Dengan ada nya pedagang kaki lima di jembatan busway, keamanan di jembatan lebih terjamin. Karena saya sendiri pernah hampir dirampok dan di jambret, karena sepi jembatan busway nya (gagal, krn tampang dan sikap saya, kata teman, lebih seram dari preman nya.. hiks hiks). Apalagi kalau di malam hari, ada teman wanita yg gak berani ke jembatan busway. Seram katanya, banyak preman, karena sepi jembatan busway nya.

Nah, yang berhak jualan di jembatan busway, adalah yg berjualan di jembatan busway, dan ditawarkan ke pengemis, ataupun keluarga pengemis. Sehingga semua win win solution. Tidak hanya sekedar mengusir pedagang kaki lima dan pengemis, tanpa ada solusi mengatasi masalah ekonomi mereka. Mereka jadi pedagang kaki lima, karena keterbatasan modal, keahlian, pendidikan, sehingga tidak bisa bekerja formal. Dengan cara membimbing dan menata mereka, jiwa kewira-usahaan mereka akan semakin diasah. Mungkin di masa depan, mereka jadi pengusaha yang tangguh, karena mulai dari bawah dan berjuang sekuat tenaga, tanpa dukungan partai politik yang katanya mau mensejahterakan rakyat nya, tapi gak tahu tuh kerja nyatanya  (kalimat yang belakang ini, untuk canda saja..wkwkwkw).

Karena sering naik busway, saya tertolong banyak oleh pedagang kaki lima di jembatan busway. Kalau lagi tunggu lama busway, saya bisa makan kue dan minum, karena perut lapar keroncongan (bisa satu jam lebih tunggu busway nya, saya heran. Lain kali saya akan coba kasih ide me "manage" busway, agar tidak lama tunggunya, atau terlalu penuh bus nya). Kalau lagi hujan, lupa bawa payung, bisa beli payung. Atau ganti baterai jam tangan.Salam wirausaha, semoga rakyat makin sejahtera.Catatan: artikel ini diketik di busway, finishing di stasiun busway, dgn hp. Maaf jika ada typo. Gugatan ke MK saja, yg disiapkan banyak pengacara profesional, lebih banyak typo nya.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun