Ratusan komentar menjadi sorotan akun facebook lain, setiap share-an yang melewati beranda mereka sangat mengusik mata untuk membacanya.Dan pada hari berikutnya, akun facebook bernama Lintang Panjer Sore milik saya lenyap begitu saja. Sama halnya akun milik salah seorang teman Ahla Jenan yang tahu persis kronologi catatan saya pun musnah.
Tak ingin menunggu lama, pikiran saya melompat menuju si Ayah. Yang pada sebelumnya salah satu akun Ayah telahmenghapus komentar saya dan Ahla Jenan di kolomkomentar, kemudian dengan bangganya dia memblokir kami secara bersamaan.Tak ingin pakai kata ba-bi-bu saya langsung mengirimkan messeg singgkat seperti dalam poto ini
Tapi sayang,penantian saya untuk mendapatkan respon dia tidak digubris,lalu saya kembali teringat kata-kata dia yang mengatakan“woow lintang bukan level saya” akhirnya terpaksa saya haruskembali mengunggah catatan seperti di facebook. Agar dia tahu, saya sama sama selevel dia ke GE ER AN(menulis).[*]
Hong Kong 3 Sepember 2015.
Lintang Panjer Sore.