Mohon tunggu...
Siti Awaliya Yuniarti
Siti Awaliya Yuniarti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuluh Agama Islam

Menyukai kuliner

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Umroh ala "Backpacker"

2 Juni 2022   13:30 Diperbarui: 2 Juni 2022   13:37 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Umroh adalah rangkaian ibadah bagi umat Islam dengan syarat dan ketentuan tertentu yang meliputi thowaf (mengelilingi Ka'bah 7 kali), sa'i (lari-lari kecil antara bukit Shofa dan Marwah 7 kali) dan tahalul (memotong sebagian rambut di kepala). 

Pelaksanaan ibadah ini hanya bisa dilaksanakan di Masjidil Haram, maka biasanya kita akan memanfaatkan waktu sebelum atau sesudah melaksanakan rangkaian ibadah haji.

Pengalaman ini didasarkan pada pengalaman pribadi penulis saat melaksanakan ibadah haji pada musim haji tahun 2016 Masehi. Saat itu penulis merupakan jama'ah haji regular yang mendapat giliran pemberangkatan pada gelombang pertama. 

Hingga rute perjalanan pesawat terbangnya dari Indonesia ke kota Madinah terlebih dahulu. Karenanya pada bulan Syawal dan Dzulqo'dah  sudah berada di tanah suci. Sambil menunggu prosesi ibadah haji, maka diusahakan melaksanakan ibadah-ibadah yang bersifat sunah seperti ibadah umroh.

Modal untuk bisa melaksanakan umroh "Backpacker" antara lain sedikit bisa Bahasa Arab atau Inggris, pulpen dan uang transport. Bekal Bahasa ini untuk menanyakan tarif kendaraan , jika tidak memahami penyebutan angka bisa menggunakan pulpen untuk menuliskan sejumlah angka yang disepakati. 

Bawalah tas ransel atau tas jinjing kain untuk menyimpan sandal, bekal roti dan botol minum. Beberapa transportasi yang bisa digunakan yakni:

Bus

Masjidil Haram memiliki pintu yang sangat banyak dan masing-masing diberi nomor pintu menggunakan tulisan Arab maupun numeric umum. Carilah di luar sekitar pintu ke 78 atau "Baabul Umroh" atau pintu arah daerah  Jarwal, disana ada halte bus yang menuju Masjid Aisyah atau wilayah Tan'im. 

Kota Tan'im merupakan "miqot makani" (tempat memulai niat dan memakai kain ihrom ) terdekat untuk melaksanakan umroh atau haji. Kemudian carilah petugas penjual tiket bis (biasanya menggunakan rompi warna orange). Harga tiket saat itu 2 Riyal dan tiket bisa dipakai lain hari jika batal digunakan hari itu. 

Diperlukan sedikit kesabaran untuk mengantri naik bis, karena kita akan bercampur dengan saudara muslim dari negara lain. Waktu yang digunakan kurang lebih seperempat jam untuk sampai di Masjid Aisyah. 

Disini, selanjutnya jama'ah umroh segera mandi, ambil wudhu, pakai kain ihrom, memulai niat dan melaksankan sholat sunah ihrom. Lalu cari lagi petugas tiket dan beli tiket bis ke Masjidil Haram. Jadi biaya total transportasinya hanya 4 Riyal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun