Mohon tunggu...
Siti Anwaroh
Siti Anwaroh Mohon Tunggu... Mahasiswi | Menyukai literasi dan sastra

Iqro' (Bacalah) Wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW berhasil memotivasi dan menjadikan saya menyukai dunia literasi, dari membaca tak jatuh jauh dari menulis yang kemudian hobi ini membawa saya bergabung di Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membaca Fenomena Bendera One Piece: 4 Perspektif untuk Pemerintah

6 Agustus 2025   23:30 Diperbarui: 7 Agustus 2025   04:48 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Duniaku.com - IDN Times

Beberapa waktu lalu, media sosial diramaikan dengan fenomena pengibaran bendera Jolly Roger bendera bajak laut dari anime One Piece di bawah Sang Saka Merah Putih. Reaksi pemerintah? Langsung keras. Bahkan, Menteri HAM Natalius Pigai menegaskan bahwa negara berhak melarang pengibaran bendera tersebut.

Lucunya, niat masyarakat yang mungkin awalnya sekadar ekspresi kreatif atau kritik sosial mendadak jadi heboh karena komentar pejabat. Sebenarnya, apa sih yang bikin reaksi pemerintah terasa lebay?

1. Reaksi negatif pemerintah menunjukkan alergi terhadap kritik

Pemerintah bereaksi keras, menyebut pengibaran bendera Jolly Roger sebagai makar. Kalau ditelaah, apakah mungkin simbol bendera bajak laut ini punya kekuatan untuk menggulingkan pemerintahan? Rasanya jauh banget. Reaksi seperti ini justru memberi kesan kalau pemerintah tidak siap menerima kritik, apalagi yang disampaikan dengan cara kreatif. Padahal, bulan Agustus mestinya jadi momen merefleksikan makna kemerdekaan dan kebebasan.

2. Pemerintah gagal membaca konteks budaya pop

Budaya pop adalah bahasa anak muda. Bendera Jolly Roger bukan ajakan makar, tapi simbol kebebasan, solidaritas, dan perlawanan terhadap ketidakadilan sesuai dengan yang diperjuangkan Luffy dan kru Topi Jerami. Mengibarkan bendera itu adalah cara publik menyampaikan keresahan mereka dengan medium yang mereka pahami. Kalau pemerintah buru-buru menganggapnya ancaman, sama saja meremehkan cara generasi sekarang mengekspresikan diri.

3. Ada bias dalam melihat simbol

Pemerintah melihat bendera Jolly Roger dari kacamata lama: bajak laut sama dengan kriminal atau ancaman. Padahal, buat penggemar One Piece, itu simbol keberanian menghadapi penguasa lalim. Jadi yang terjadi bukan "bendera vs negara," tapi "cara pandang lama vs cara pandang baru." Bukannya introspeksi, pemerintah malah sibuk bereaksi defensif.

4. Respons pemerintah malah bikin masalah ini membesar

Sebelum ada komentar pejabat, pengibaran bendera ini mungkin cuma dianggap tren lucu-kritis di kalangan netizen. Tapi setelah direspons keras, publik melihatnya sebagai tindakan represif yang menyinggung kebebasan berekspresi. Artinya, pemerintah malah memberi "panggung" buat isu ini jadi perdebatan nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun