INVESTASI
Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI (2020) menyatakan bahwa investasi diartikan sebagai penanaman uang atau modal pada suatu perusahaan atau proyek dengan tujuan memperoleh keuntungan. Secara umum, investasi bisa diartikan sebagai pengeluaran atau penggunaan waktu, uang, atau tenaga untuk meraih keuntungan di masa depan. Hardiwinoto (2018) menambahkan bahwa investasi melibatkan pembelian sesuatu dengan harapan dapat menjualnya kembali di masa mendatang dengan nilai yang lebih tinggi dari nilai aslinya. Investasi merupakan penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan, di mana keuntungan di masa datang adalah kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi. Menurut Bodie, Kane, dan Marcus (2021) investasi adalah komitmen sumber daya saat ini dengan harapan memperoleh manfaat di masa mendatang. Sedangkan Hartono (2022) Â menyatakan bahwa investasi adalah menunda konsumsi saat ini dengan maksud untuk mengalokasikan dana ke dalam aset produktif selama periode waktu tertentu.
Jenis-Jenis Investasi
Dikutif dari Money+ (2021), investasi individu dapat dibedakan menjadi dua jenis:
- Investasi Nyata atau Riil, yaitu penanaman modal pada barang atau properti fisik yang memiliki bentuk nyata, seperti properti tanah, bangunan, peralatan, kendaraan, atau barang berharga lainnya. Keuntungan dari investasi ini dapat berasal dari peningkatan nilai properti atau hasil penggunaan langsung.
- Investasi Keuangan, yaitu penanaman modal pada instrumen keuangan atau surat berharga seperti saham, obligasi, sertifikat deposito, reksa dana, atau instrumen keuangan lainnya. Keuntungan dari investasi ini biasanya berasal dari perubahan harga instrumen keuangan atau dari pembayaran bunga dan dividen.
Indikator Keputusan Investasi
Tandelilin menyampaikan dalam Landang, Widyana, & Sukadana (2021) bahwa indikator yang menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi meliputi:
- Tingkat Pengembalian: Tujuan utama dalam membuat keputusan investasi adalah tingkat pengembalian. Terdapat tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dan tingkat pengembalian aktual (realized return).
- Risiko: Risiko merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan investasi. Semakin besar tingkat pengembalian yang diharapkan, semakin besar pula risiko yang harus dipertimbangkan.
- Waktu: Waktu adalah faktor penting lainnya yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan investasi. Pemilihan jangka waktu yang tepat dapat mempengaruhi tingkat risiko dan pengembalian yang dapat diterima oleh individu.
Tujuan Melakukan Investasi
Kemenkeu.go.id menyatakan dalam salah satu jurnal penelitian oleh Bayu (2023), tujuan melakukan investasi meliputi:
- Mengatasi Inflasi: Investasi dianggap lebih efektif daripada menabung karena dapat membantu menjaga nilai uang terhadap inflasi. Dengan berinvestasi, nilai uang dapat tetap terjaga atau bahkan tumbuh seiring waktu.
- Penambah Penghasilan: Berinvestasi dapat memberikan passive income, yang merupakan penghasilan yang diperoleh tanpa harus secara aktif bekerja.
- Mencapai Tujuan Finansial: Investasi diakui sebagai alat yang dapat membantu mempercepat pencapaian tujuan finansial seperti membeli rumah, menikah, atau membeli kendaraan.
- Menjaga Kesehatan Mental: Merencanakan keuangan dan berinvestasi secara terukur dapat membantu menjaga kesehatan mental dengan mempersiapkan diri menghadapi situasi keuangan yang tidak terduga.
- Modal yang Bisa Disesuaikan: Investasi memberikan fleksibilitas dengan berbagai instrumen dan modal yang berbeda-beda.
- Finansial Freedom: Investasi dianggap sebagai langkah menuju kebebasan finansial, di mana seseorang tidak perlu lagi bekerja aktif karena memiliki kekayaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Keputusan berinvestasi menurut Firdausy (2019) biasanya dilakukan ketika seseorang atau entitas memiliki kelebihan dana, meskipun alasan investor dalam berinvestasi bisa berbeda-beda. Alasan-alasan lainnya termasuk untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan, memperoleh imbalan yang lebih baik atas kekayaan yang dimiliki, mengurangi tekanan inflasi, menghindari pajak yang perlu dibayarkan, mengadakan pengawasan terhadap kebijaksanaan atau kegiatan perusahaan lain, memperoleh pendapatan yang tetap secara terus-menerus, membentuk dana untuk tujuan tertentu, membina hubungan baik dengan perusahaan lain, dan untuk tujuan lainnya.
Daftar Pustaka
Bayu, I. (2023, Juni 1). Ini 6 Alasan Kenapa Kamu Harus Mulai Investasi Mulai Dari Sekarang. Retrieved Desember 13, 2023, from Kementrian Keuangan: https://mediakeuangan.kemenkeu.go.id/article/show/ini-6-alasan-kenapa-kamu-harus-mulai-investasi-mulai-dari-sekarang#:~:text=Salah%20satu%20alasan%20berinvestasi%20adalah,maupun%20masa%20yang%20akan%20datang.
Bodie, Z., Kane, A., & Marcus, A. J. (2021). Investment : Twelfth Edition. USA: McGraw-Hill.
Firdausy, C. F. (2019). Pengembangan Investasi dan Ekspor Produk UMKM dalam Era Ekonomi Digital. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Hardiwinoto. (2018). Teori dan Praktik Keputusan Investasi Sektor Riil dan Finansial. Semarang: Unimus Press.
Hartono, J. (2022). Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: Andi.