Belajar dan Berkembang Bersama: Guru Ajak Mahasiswa PPL 2 Ikuti IHT di SMKN Rowokangkung

Pada hari Jum'at sampai dengan Sabtu, tanggal 26-27 September 2025, telah dilaksanakan kegiatan In House Training (IHT) di SMKN Rowokangkung. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru SMKN Rowokangkung serta mahasiswa PPL-2 yang sedang melaksanakan praktik pengalaman lapangan di sekolah tersebut. 

Kegiatan IHT dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi pendidik dalam menerapkan pembelajaran mendalam (deep learning), memperkuat strategi asesmen, serta memperluas wawasan terkait pembelajaran inkuiri kolaboratif. Kehadiran mahasiswa PPL-2 memberikan nilai tambah karena menghadirkan suasana kolaboratif antara guru senior dengan calon pendidik yang masih dalam tahap belajar. Mahasiswa tidak hanya menjadi peserta pasif, tetapi juga ikut serta aktif dalam diskusi, berbagi pandangan baru, serta terlibat dalam praktik penyusunan modul ajar bersama guru

Pada hari pertama, materi yang disampaikan meliputi pengenalan deep learning yang berhubungan dengan kecerdasan buatan (AI) dan robotik, serta konsep pembelajaran mendalam di kelas. Prinsip pembelajaran mendalam yang dikaji mencakup: berkesadaran, bermakna, menggembirakan, serta berbasis pengalaman belajar. Para peserta diajak untuk memahami bahwa proses pembelajaran ideal tidak hanya berhenti pada tahap memahami, tetapi juga harus sampai ke tahap mengaplikasi dan merefleksi. Dalam sesi ini juga dibahas mengenai asesmen pembelajaran yang meliputi asesmen formatif, asesmen as learning, asesmen for learning, dan asesmen sumatif. Pemateri menekankan pentingnya prinsip berkeadilan, edukatif, dan aktual dalam melakukan penilaian. Selain itu, peserta diperkenalkan teknik umpan balik melalui metode KINESA (klarifikasi, nilai, perhatian, saran, apresiasi) agar pembelajaran menjadi lebih konstruktif dan memotivasi peserta didik. Selain itu, para peserta juga diperkenalkan dengan pembelajaran inkuiri kolaboratif yang menjadi tujuan dari pelaksanaan IHT tersebut. Pembelajaran inkuiri kolaboratif terdiri dari beberapa tahapan mulai asses, design, implement, sampai measure--reflect--change.

Selain mendapatkan paparan materi dari pemateri, para peserta IHT juga diajak untuk terlibat secara aktif melalui pengisian Lembar Kerja (LK 1 & LK 2) yang telah disediakan di web. https://www.rubel.web.id/iht-smk-rowokangkung Pada LK 1, peserta diminta untuk mengidentifikasi berbagai tantangan yang sering mereka hadapi dalam proses pembelajaran di kelas serta mengusulkan solusi yang relevan untuk mengatasinya. Sementara itu, pada LK 2, peserta diarahkan untuk mendalami permasalahan pembelajaran dengan lebih detail. Dalam lembar kerja ini, mereka diminta untuk menguraikan hambatan-hambatan yang ditemui, kemudian mengusulkan solusi, sekaligus merumuskan strategi pembelajaran, serta memilih model, metode, dan media/alat yang sesuai. Melalui kegiatan ini, guru maupun mahasiswa PPL-2 dilatih untuk lebih peka terhadap realitas pembelajaran yang terjadi di lapangan serta mendorong peserta untuk tidak hanya berhenti pada analisis masalah, tetapi juga sampai pada tahap perencanaan pembelajaran yang konkret dan aplikatif.

Pada hari kedua, kegiatan difokuskan pada praktik. Guru dan mahasiswa PPL-2 berkolaborasi menyusun modul ajar sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah dipelajari. Modul ajar yang dihasilkan kemudian dipresentasikan di hadapan peserta lain dan pemateri untuk mendapatkan evaluasi, masukan, serta penguatan. Sesi ini berlangsung interaktif, dengan guru dan mahasiswa saling bertukar ide dan pengalaman. Suasana diskusi terasa dinamis, karena guru memberikan pengalaman nyata di kelas dan pemateri memberi masukan terkait pengalaman tersebut. Dari kolaborasi tersebut tercipta rancangan pembelajaran yang lebih inovatif, aplikatif, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Penyampaian Materi IHT

Kegiatan ini menghadirkan dua pemateri utama, yaitu Dr. Abdul Muis Joenaidy, S.Pd.I., M.Pd.I. dan Ferry Dwi Hermawan, S.Pd., yang menyampaikan materi secara sistematis dan inspiratif. Para peserta merasa mendapatkan banyak wawasan baru, baik dari sisi teori maupun praktik. Guru memperoleh penguatan terkait strategi pembelajaran mendalam dan asesmen yang efektif, sedangkan mahasiswa PPL-2 mendapatkan pengalaman berharga dalam mengikuti pelatihan guru yang nantinya bisa menjadi bekal saat mereka benar-benar terjun ke dunia pendidikan.

Secara keseluruhan, kegiatan IHT berjalan dengan lancar, penuh antusiasme, dan mendapat respons positif dari seluruh peserta. Melalui kegiatan ini, diharapkan guru dan mahasiswa PPL-2 mampu mengimplementasikan hasil pelatihan ke dalam kegiatan pembelajaran, sehingga tercipta proses belajar yang lebih bermakna, kreatif, inovatif, serta menyenangkan bagi peserta didik. Selain itu, IHT ini juga menjadi sarana mempererat hubungan antara guru dan mahasiswa PPL-2, membangun semangat kebersamaan, serta menumbuhkan budaya kolaborasi yang berkelanjutan di SMKN Rowokangkung.