Maka dari itu, sebagai salah satu alternatif untuk menyalurkan pendidikan non-formal dan mungkin lebih terarah -- ada baiknya kita sebagai orangtua maupun keluarga mendorong anak untuk mengikuti organisasi.
Bagi anak-anak yang masih duduk ditingkat pendidikan dasar dan menengah, pilihan bisa dilakukan dengan mengikuti organisasi sekolah, sedangkan bagi anak-anak yang sudah menginjak sekolah lanjutan atas (SMA/SMK) dan perguruan tinggi kita anjurkan untuk ikut kegiatan organisasi di luar waktu studi sehingga tidak mengganggu belajarnya.
Mendorong anak berorganisasi bisa dimulai dari keikutsertaannya dalam organisasi sosial-kemanuasiaan di tingkat kampung atau organisasi yang berada disekitaran wilayah di mana kita berada. Misalnya organisasi pemuda, PMR (Palang Merah Remaja), Taruna Tanggap Bencana (Tagana), Paguyuban Seni-Budaya, Panitia HUT Kemerdekaan RI, dan lainnya.
Beberapa manfaat dapat dipetik bagi si anak dalam ikutan berorganisasi antara lain, belajar hidup bersama-sama/kelompok (bergotong-royong) dalam menghadapi masalah dan dipecahkan pula secara berbarengan. Ini merupakan wujud dari kehidupan dimana kita berada sekaligus melibatkan banyak orang.
Berorganisasi akan melatih anak berjiwa kepemimpinan, berdiskusi dan berinteraksi dengan berbagai karakter manusia semakin menjadikan anak tumbuh menjadi manusia dewasa, belajar mendengarkan pendapat atau tanggapan orang lain, menambah wawasan dan pergaulan sosial, terlatih dalam menghadapi pekerjaan sekaligus tantangan.Â
Dan manfaat penting lainnya ikutan berorganisasi bagi anak yaitu menjadikan ia untuk belajar dalam mengarungi kehidupan nyata ketika melakukan kegiatan ataupun pekerjaan yang dihadapinya.