Mohon tunggu...
Maezatul listiani
Maezatul listiani Mohon Tunggu... Lainnya - Titi

Lombok📍 Uin malang Pendidikan islam anak usia dini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan antara Otak dan Emosi Manusia

10 Mei 2021   23:25 Diperbarui: 10 Mei 2021   23:27 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hubungan antara otak dan emosi

Jam menunjukkan pukul 01 :00 dini hari, anda terbangun dari tidur karena merasa haus, namun sebelum itu anda harus melewati tangga dan gudang yang gelap, perlahan anda menguatkan diri dan mencoba turun dari tangga dengan menyalakan lampu dapur, tidak lupa menyel lagu agar suasana tidak terlalu sunyi. Setelah mengambil air munum anda langsung berlari menuju kamar namun dipertengahan tangga anda merasa seperti ada yang mengejar dari belakang, dan konyolnya hal itu membuat anda takut, yang nyatanya hal itu hanya perasaan anda yang terbukti tidak benar adanya. dari kejadian ini anda merasakan detak jantung dan mungkin saja karena takut ditambah anda berlari, namun beberapa saat kemudian anda menyadari bahwa tidak ada yang mengejar anda dari belakang ataupun ancaman nyata. Alhasil anda menertawakan diri anda sendiri.

Dari penggalan kejadian ini menunjukkan bahwa seseorang berinteraksi dengan situasi dan emosi.

Tahukah anda emosi adalah suatu perasaan yang anda rasakan juga dapat ditunjukkan melalui bahasa tubuh. Secara umum kebanyakan orang ingin mengurangi emosi negatif dalam diri mereka  seperti mengurangi kesedihan, kemarahan, ketakutan dan meningkatkan emosi positif seperti rasa senang, gembira, dan cinta, ini berarti regulasi emosi yang mana seseorang dapat mengendalikan perasaan dan mengubahnya.

 Lantas bagaimana otak saat memproses dan mengontrol emosi manusia?

Pernahkah anda mendengar bahwa emosi dapat menyebabkan sebuah reaksi dalam tubuh ? atau bahkan anda pernah mengalami emosi yang seharusnya perlu untuk dikontrol maka inilah yang dinamakan regulasi emosi. kemudian bagaimana cara kerja kamera MRI  dalam mengambil sebuah gambar struktur fungsi otak manusia.

Menggunakan kamera MRI dapat menunjukkan bahwa emosi seseorang berada pada area yang berbeda di otak, Dikarenakan beberapa bagian di area otak bekerjasama sebagai satu tim untuk mengontrol dan memproses emosi seseorang. hal inilah alasan mengapa para ilmuan beranggapan bahwa emosi muncul dari jaringan wilayah otak, yang berarti jaringan ini dapat memproses emosi yang disebut juga jangingan emosi.

Amigdala, korteks,prefrontal, korteks cingulate,hipokampus dan gaglia basal, beberapa nama ini merupakan jaringan otak yang diaktifkan oleh emosi. Namun yang perlu diingat adalah ada banyak sekali wilayah otak yang berperan dan terlibat dalam emosi manusia, yang masing-masing wilayah memiliki tugas dan peran yang berbeda serta bekerjasama dalam mengontrol emosi manusia.

contohnya pada bagian amigdala. Amigdala merupakan bagian kecil dari otak yang bentuknya seperti kacang almond, bertanggung jawab dalam menanya informasi yang positif dan negatif. amigdala sangat berperan penting terutama ketika seseorang merasa ketakutan. kemudian bagian korteks prefontal terletak di otak bagian depan, korteks ini berfungsi untuk mengendalikan tindakan, pengendalian keputusan, kepribadian maupun seleksi perhatian. wilayah otak bekerjasama dalam memproses dan bereaksi terhadap situasi emosional atau pusat emosi. Bagian korteks mengirim pesan menuju bagian otak lain untuk menggerakkan tubuh anda sedangkan bagian amigdala mengirimkan pesan bahwa ada peristiwa yang menakutkan sedang terjadi kepada korteks prefontal.

Kemudian emosi seseorang adalah erasaan yang didapatkan dari kerjasama antar wilayah otak manusia. Banyak dari anda yang sulit untuk mengontrol dan mengendalikan emosi terlebih untuk usia anak-anak dan remaja, yang masih memiliki sifat egosentris yang tinggi, sangat agresif dan anti sosial. Dengan menggunakan teknik pencitraan ada saraf struktural dan fungsional dapat menunjukkan area jaringan emosi pada usia remaja berbeda dengan perilaku agresif. 

semakin banyak pengetahuan tentang bagaimana otak manusia berkembang maka semakin mudah dalam membantu anak yang sedang mengalami masalah emosi.seperti ketika melihat seorang anak yang tidak dapat mengontrol emosinya dengan baik maka anda akan lebih mudah dalam mendidik dan mengajarinya bagaimana menghadapi ataupun mengontrol emosinya baik itu rasa marah, sedih, takut, dan malu. Maka hal ini berarti bahwa otak dan emosi manusia sangat berkaitan erat,bagaimana tidak emosi manusia dikontrol dan didapatkan melalui berbagai jaringan otak yang bekerjasama sehingga menghasilkan suatu emosi dan dapat dilihat melalui bahasa tubuh seseorang. Emosi dalam diri manusia dapat dikontrol melalui kerjasama antara berbagai area jaringan otak manusia, baik itu mengontrol rasa sedih dan memperbanyak rasa bahagian dan gembira.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun