pernahkah anda mengamati anak yang pandai membaca, dan berbicara namun ketika diminta untuk menuliskan kembali intisari dari buku yang dibaca mengalami gangguan seperti tulisannya tidak rapi atau tulisan yang berantakan.
Anak yang mengalami gangguan ini juga dapat dilihat ketika hendak menulis, anak tidak akan langsung menulis melainkan menatap buku beberapa menit dan kemudian mulai menulis dan berharap tulisannya akan bagus, alhasil tulisannya berantakan sampai orang-orang yang melihat tulisannya tidak dapat memahami apa yang dimaksud dalam tulisan itu. ketika hal ini serupa dengan yang dialami anak anda di rumah, maka dapat dikatakan bahwa anak anda mengalami disgrafia.
Tahukah anda apa itu disgrafia?
Disgrafia ialah gangguan ekspresi dalam menulis. Disgrafia merupakan hambatan yang dialami oleh seseorang atau anak-anak yang ditandai dengan anak yang memiliki tulisan yang berantakan atau jelek, juga mengalami masalah pada penulisan ejaan,dan komposisi. gangguan disgrafia tidak hanya tulisan yang berantakan namun lebih parahnya lagi seseorang yang melihat tulisannya tidak akan bisa membaca apa yang ditulisnya diatas kertas itu.
gangguan disgrafi membuat anak tidak percaya diri anak tulisannya sehingga menimbulkan turunnya semangat belajar dalam diri anak. tentu sebagai orang tua tidak menginginkan hal ini terjadi bukan. Untuk itu orang tua perlu mengetahui tanda-tanda atau ciri yang anak mengalami disgrafia, simak penjelasan berikut ini:
Tanda-tanda anak mengalami gangguan disgrafi atau gangguan perkembangan menulis
a.Tanda yang dapat dilihat yakni anak membutuhkan waktu yang lama untuk hanya sekedar memikirkan topik dalam tulisan.
b. Sangat lambat dalam menulis dibandingkan dengan temannya yang lain, karena anak berusaha menulis dengan bagus makanya diperlukan waktu yang lama, namun alhasil tulisannya tetap berantakan.
c. Mengalami gangguan dalam ejaan kata sehingga dalam tulisannya hanya berisi kalimat pendek yang tidak jelas dan tidak memiliki satu makna melainkan tidak detail.
d. Anak yang mengalami disgrafia seringkali tidak memikirkan alur tulisannya sehingga tulisan yang ditulis sangat berantakan. ditandai dengan anak tidak dapat mengatur fikiran ketika hendak menulis dan menyusun suatu paragraf atau cerita, sehingga alurnya menjadi tidak jelas atau tidak detail.
