Mohon tunggu...
Maezatul listiani
Maezatul listiani Mohon Tunggu... Lainnya - Titi

Lombok📍 Uin malang Pendidikan islam anak usia dini

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perkembangan Bahasa Ekspresif Anak Usia 0-12 bulan

16 Maret 2021   23:13 Diperbarui: 16 Maret 2021   23:24 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Komunikasi anak usia 4 bulan sudah mampu mengucapkan kata yang sangat sederhana, seperti mengatakan mama, papa, dan juga sering bergumam ditandai sudah mampu merespon atau mengekspresikan apa yang diinginkan, seperti ketika mengambil mainan yang dipegang maka bayi akan menangis. 

Bayi umur 5 bulan dan 6 bulan

Bayi umur 5 bulan sudah aktif berguling dengan sempurna, ditandai lehernya yang sudah tegak dan duduk sempoyongan, sudah mampu memegang mainan dengan tangan kanan maupun kiri, sering juga menjatuhkan mainannya.

 Perkembangan bahasa ekspresinya sudah berkembang ditandai dengan bayi yang lebih seing berbicara sendiri, sudah mampu merespon dengan suara aaa..eee,bahasa ekspresinya sudah mampu berkembang seperti ketika ingin digendong bayi akan mengangkat tangannya.

Bayi usia 6 bulan

Bayi 6 bulan sudah mampu duduk sendiri,dan juga merangkak mundur, bayi juga mampu berguling-guling.

Bahasa ekspresif bayi pada usia ini sudah mampu mengekspresikan perasaannya seperti ketika haus bayi akan megangin ibunya. Kemudian bayi sudah sering bergumam, sering berteriak pula, sering mencari perhatian dengan memukul atau berteriak, dan ketika memanggil namanya sudah mampu menoleh.

Bayi usia 7 dan 8 bulan

Bayi usia 7 bulan

Bayi umur 7 bulan sudah mampu bermain ketika duduk, mampu merangkak maju, atau bahkan sudah mampu berdiri.

Sistek komunikasi bayi sudah mengerti bila dilarang  akan berhenti memegang benda tersebut. Bayi pada usia ini sudah mampu mengekspresikan perasaannya misalkan ketika iaakan ditinggal orang tuanya, bayi akan merengek dan menangis, bahkan tidak ingin lepas dari pelukan ibunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun