[caption id="attachment_358491" align="aligncenter" width="346" caption="(tribune.com)"][/caption]
Bagi saya , satu hal dari banyak hal yang menyenangkan saat terhubung dengan internet adalah membuka pesan di kotak masuk (email atau medsos lainnya, termasuk kompasiana). Yah, akhir-akhir ini muncul pesan dari orang-orang yang saya pun tidak mengenalinya. Orang baru dan bukan cuma spam. Isinya? Bervariasi, tapi kok belum ada yang mengajukan diri jadi pasangan hidup sih *bukankode* Haha. Bermacam-macam pokok bahasan yang dilontarkan kadang membuat saya kaget. Dan , Alhamdulilah belum ada pesan yang berisi penindasan atau pembullyan yang ditunjukan pada saya, semuanya hampir baik dan cukup menyenangkan. Terima kasih sebelumnya, untuk pesan yang masuk dan saran yang membangun serta beberapa pertanyaan yang akan jawab disini. Pesan-pesan kalian jadi sumber insipirasi buat saya sendiri, salah satunya untuk menulis ini.
Dari beberapa pesan yang nyangkut dikotak masuk ada yang cukup menggelitik. Mekanisme orang kalau udah digelitik pasti gak bisa nahan ketawakan? jadilah karena ada yang berhasil menggelitikan otak saya maka tulisan ini adalah tawa yang dihasilkan olehnya #apasih. Ya, gara-gara sebuah pesan yang diberi hastag #penasaran. Yasudah, saya akan membunuh rasa penasarannya ya-semoga aja bisa mati tuh si penasaran dan semoga arwahnya tenang , tidak membayang-bayangi lagi di pikiran.
[caption id="attachment_358495" align="aligncenter" width="511" caption="screenshot/ bukan lomba lari, kok ada juaranya hehe"]
Semua Bisa Menulis !
Kalau ditanya bagaimana cara menulis artikel , menurut saya sendiri cara yang paling ampuh adalah dengan memulai untuk menulisnya, praktik. Lagi-lagi harus saya katakan lagi berkali-kali bahwa seberapa banyak buku atau bacaan yang kamutu baca tentang kiat-kiat menulis, jika tidak dilakukan sama saja dengan hanya omong kosong belaka. Ya, mulailah menulis apa saja yang terlintas dalam pikiran-sebenarnya banyak hal yang bisa kita tulis dan semua ada didekat kita lho.
Kram Otak, Akibat Tak Ada Ide?
“Tapi saya engga punya bahan nulis?”
Ini adalah alasan klasik yang sering dijadikan “tersangka” dalam kejadian untuk tidak menulis. Begitupun yang sering saya alami dan akhirnya membuat untuk tidak menulis. Padahal hal ini akan memacu untuk terus menunda tidak menulis dihari berikutnya dan ketika ingin (benar-benar) menulis akhirnya jadi kagok. Bingung mulai darimana, kram otak.
Sebenarnya ide itu banyak berceceran disana sini, hanya terkadang kita sendiri mengacuhkannya. Ya, ide bisa didapat dimana saja kok, lagi-lagi dia ada dimana-mana. Kita cuma harus lebih peka dengan keadaan disekitar. Memang membaca adalah salah satu untuk memunculkan ide, bacalah apa saja. Namun, ada membaca versi lain yang mudah namun sulit dilakukan karena tidak adanya rasa peka, membaca kehidupan.
Dengan membaca kehidupan, akan banyak ide-ide yang akan ditemukan. Ya, menulis tidak selalu harus ilmiah, sesekali menyelingkuhinya dengan cerita kehidupan yang bisa bermanfaat boleh juga. Tulisan tentang kehidupan sehari-hari pun dapat dijadikan ide. Saya sendiri punya paham seperti ini “Apa yang terjadi di hidupmu ternyata bisa menjadi tips buat orang lain”. Saya juga sering menulis catatan harian disini kok (dengan ada aturannya hehe). Nah, mungkin pada tulisan yang selanjutnya, saya akan membahas bagaimana membuat sebuah “Catatan Harian”-mu bermanfaat. Tunggu saja yaaa...
Menulis Butuh Waktu, Sediakanlah
Menulis tidak bisa dilakukan dengan cara dibatin apalagi cuma bilang “simsalabim”. Kalaupun sekarang sudah bisa seperti itu, tolong beritahu ya. Menulis butuh waktu, jadi jika memang niat untuk menulis-maka luangkanlah waktumu. Tidak ada waktu yang percuma jika dihabiskan hal-hal yang bermanfaat, dan menulis adalah salah satunya.
Godaan terbesar menulis adalah kegiatan multitasking yang sering gatal untuk dilakukan. Membuka media sosial adalah salah satu penyebab kegatalan itu. Menulislah dengan setia, tanpa selingkuh dengan media lain. Ya, sebenarnya boleh saja-asal tahu waktu dan bisa disiplin dengan diri sendiri. Namun, ketika waktu benar-benar tercurah untuk menulis, maka menulis menjadi kegiatan yang lebih cepat selesai dan menyenangkan.
“Karena Menulis Bukan Hanya Ingin, Tapi Lakukan"
[caption id="attachment_358497" align="aligncenter" width="441" caption="screenshoot/ Listhia bukan siapa-apa ^^"]
Saya sendiri masih terus belajar di dalam dunia tulis-menulis, bukan siapa-siapa. Belum jadi penulis hebat - belum punya buku. hehe Dan barangkali akan berstatus “pelajar” abadi, karena akan terus belajar. Catatan yang sering mencubit gemas otak saya adalah : “Karena Menulis Bukan Hanya Ingin, Tapi Lakukan”. Saya pun akan mencubit otak kalian dengan kalimat itu. Nah, sekarang ambil laptopnya, ide akan datang dan biarkan dia ada bermain lewat jari- jarimu. Selamat menulisss, selamat menari diatas keyboard!
Jangan menilai tulisan dari fisik penulisnya..tapi isinya :D
Salam hangat,
Listhia H Rahman
NB : Tulisan ini bukan bermaksud menyombongkan diri ya! Barangkali ada yang penasaran juga. :) Silakan yang mau tanya-tanya kalau malu boleh di pesan saja. Barangkali bisa menyumbangkan ide juga, siapa tahu?