Sebutkan nama kecap lokal di daerahmu?
Bicara soal kecap, bukanlah kali pertama saya tuliskan. Tulisan ini adalah tulisan kedua tentang si hitam manis.
Pada tulisan pertama, saya hanya menyinggung sedikit soal bagaimana hubungan saya dengan kecap. Porsi yang lebih banyak, saya peruntukan untuk seorang yang mengoleksi kecap. Tulisan lengkapnya di sini. Kali ini saya akan meng-spill beberapa kecap manis rekomendasi saya, kecap-kecap lokal.
Lidah dan Kecap
Kalau sudah membaca tulisan saya yang pertama tentang kecap, kamu pasti sudah tahu alasan mengapa saya senang membahasnya. Jika belum tahu, karena jawabannya simple, saya menyukainya. Kecap adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan saya sampai hari ini. Ke mana saya pergi, di situ ada kecap. Seharus ada itu.
Lagi-lagi saya beritahu lagi. Indera pengecap saya terbiasa dengan rasa manis. Terpapar karena tempat tinggal saya berada di daerah yang dikenal dengan makanan dominan manis. Sampai sekarang, saya tinggal di daerah yang lebih ke asin-gurih, saya masih tidak bisa lepas. Saya masih merengek dikirim kecap jika stok menipis.
Gara-gara Perang Kecap ala Tasyi
Tulisan ini lahir karena dorongan dari salah satu konten creator yang saya ikuti, Tasyi. Tiga hari yang lalu, Tasyi baru saja mengunggah konten perang (battle) kecap yang sudah saya nantikan. Akhirnya!
Selama mengikuti konten perang Tasyi, saya menilai bahwa selera Tasyi tidak jauh berbeda dengan saya. Sampai-sampai pernah saya ikut "keracunan" salah satu produk pemenangnya.