Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Apa Kabar Lipstik?

7 Juli 2020   21:59 Diperbarui: 8 Juli 2020   21:13 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | indianexpress.com

Seperti kita sama-sama tahu, obituary atau obituarium adalah berita kematian seseorang yang dimuat dalam surat kabar dan sebagainya, biasanya disertai riwayat hidup singkat(kbbi). Ya, memang terlalu dini untuk mengatakan bahwa pandemi ini menjadi kematian bagi lipstik. Akan tetapi jika melihat kondisi hari ini, rasanya memang sudah mulai kita temui tanda-tandanya.

Layaknya berita obituarium, dalam tulisan tersebut juga dipaparkan singkat sejarah lipstik yang dilahirkan pada 3500 sebelum masehi lalu yang kemudian dikatakan mati dini pada 2020 ini. Diceritakan pula bahwa sejarah lipstik dimulai oleh Ratu Schub dari Ur Kuno pada masa peradaban Sumeria, di mana waktu itu lipstik terbuat dari timah putih dan batu bata merah yang dihaluskan. Zaman itu lipstik tidak memandang gender.

Setelah mempelajari singkat perjalanan lipstik dan hubungannya dengan pandemi, saya mendapatkan bacaan yang menarik lagi dari sebuah portal berita online yang berbeda. Kali ini soal ramalan belanja kita ke depan, termasuk soal belanja lipstik yang kemungkinan akan ditinggalkan setelah pandemi karena tergantikan oleh produk lain seperti pembersih kuman. Tidak hanya lipstik, hal ini juga berlaku pada kosmetik mahal lainnya.

Bukan tanpa alasan dugaan ini akan terjadi. Dengan mengamati perubahan berbelanja selama pandemi seperti pergi tanpa menggunakan riasan wajah menjadi latarbelakang bahwa dugaan ini bisa saja terjadi di masa depan. Semakin banyak waktu wanita berada di rumah, akan makin besar bahwa mereka tidak akan menggunakan apa-apa (kosmetik). Jadi buat apa membelinya?

Prediksi dalam angka juga telah dilakukan oleh perusahan riset pasar di Amerika Serikat. Di tahun 2020 ini lipstik menjadi salah satu industri kecantikan dengan performa terburuknya. Diproyeksikan pula akan terjadi penurunan penjualan lipstik di Amerika Serikat sebesar 11 persen atau 3,1 miliar dollar AS di tingkat ritel dibandingkan tahun 2019.

Nampaknya pandemi ini memang menggeser posisi lipstik yang biasanya mengalami kecenderungan terjadi peningkatan di masa-masa resesi ekonomi sebelum-sebelumnya. Adanya imbauan menggunakan masker  membuat "lipstick effect" berganti menjadi"eye liner effect". Ya, karena bibir yang tertutup masker, fokus make up kini tertuju pada bagian mata yang masih bisa terlihat oleh orang lain. Masuk akal sih.

Memang harus diakui selama penggunaan masker menjadi salah satu cara pencegahan virus corona, penggunaan rias wajah ikut berubah. Di mana produk-produk riasan tanpa meninggalkan noda di masker akan menjadi pertimbangan untuk lebih dipilih dan digunakan.

...tapi bagaimana pun saya tetap yakin, beberapa wanita tetap punya ruang untuk lipstik di rak kosmetik. Lipstik tetap penting terutama dalam menunjang selfie-selfie, ya sist~ Dipakai dibalik masker pun sah saja, pilih lipstik matte-nya deh.

Atau gunakan masker yang ada motif bibir berlipstiknya sekalian? Jangan lupa pakai maskernya~

Salam,

Listhia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun