Karena belum pernah membayangkan seperti apa, saya iyakan saja untuk pengalaman dan menebus rasa penasaran. Sampai di hari yang ditentukan itu datang, saya mencoba untuk tetap santuy dan hadapi saja apa yang akan terjadi nanti. Apa yang terjadi terjadilah~~
Sampai diakhir saya baru merasa, "Oh begini toh, kulwap!"
Selain pertama kali kulwap malah menjadi pemateri, hal menarik saat kulwap perdana saya adalah ketika saya harus melakukannya di keramaian. Ya, saya melakukan kulwap yang --berdurasi hampir satu jam-an itu di tengah-tengah rombongan jaamah haji. Meski sempat khawatir takut kehilangan sinyal, nyatanya saya berhasil melaluinya.
Menjawab pertanyaan yang bertubi-tubi datang ditengah hiruknya suasana ternyata bisa juga. Yang mudah-mudahan bisa nyambung sih, karena sistemnya yang "saat itu juga" membuat saya harus segera juga membalas.
Ohya, ternyata memang saya tidak kehilangan sinyal ditengah per-kulwap-an. Yang hilang justru jam tangan pemberian Bapak, yang tidak sadar ternyata sempat dilepaskan saudara saya ketika saya sedang asyik (dan sangat amat fokus) mengetik.
Beruntungnya, walau sempat tidak ditemukan beberapa jam, ternyata jam tersebut masih milik saya. Kok bisa-bisanya ditemukan oleh orang yang ternyata dekat dengan Om saya. Rezeki emang gak kemana ya ges~
Pertanyaan Berikutnya: Efektif Nggak Sih?
Kembali lagi soal kulwap.
Sebenarnya saya juga bertanya-tanya soal yang ini. Seberapa efektif sih adanya per-kulwap-an ini? Apakah benar ada pengaruhnya? Apakah peserta benar-benar mendapat manfaatnya. Jangan-jangan cuma di scroll-scroll ajah nih?
Ah, iya. Sepengetahuan saya, sepertinya diakhir selalu ada ringkasan dari perkulwapan itu sendiri. Jadi kalau memang benar dibaca, ya memang bermanfaat. Mudah-mudahan.
Kalau dinilai keefisienannya, sejauh ini memang efisien sih. Hemat waktu, tempat dan tenaga..tapi tidak kuota? HAHA. Hal yang saya kira menjadi pertimbangan besar mengapa kulwap harus ada dan banyak ditemui di era sekarang ini.
Butuh jasa pemateri kesehatan sampai percintaan, hubungi saja lebih lanjut! Hiyaaa~
Salam,
Listhia H. Rahman