Oleh sebab itu, rekomendasi konsumsi serat dianjurkan terutama saat sahur untuk mencegah rasa lapar dan haus seharian. Selain kurang serat, makanan tinggi lemak, yang digoreng, makanan asin dan pedas ketika sahur juga bisa memicu rasa haus.
Usahakan jangan makan hanya satu jenis makanan terutam saat sahur. Misalnya hanya mie instan dan nasi saja, yang sama-sama karbohidratnya. Hal ini dikarenakan asupan karbohidrat lebih dari 70% bisa meningkatkan rasa laparmu di siang hari.
Berkaitan dengan sembelit, asupan serat kurang dari 15 gram harian dan cairan kurang dari 750 ml dikaitkan dengan peningkatan risikonya. Jadi jangan lupa untuk mencukupi kebutuhannya selama diperbolehkan makan.
Pertanyaannya 15 gram serat itu bentuknya apa? Saya contohkan satu pisang setara dengan 3 gram, satu apel 3 gram, satu buah jeruk 3 gram, 1 mangkok bayam 4.3 gram, 1 mangkok tumis kangkung 3.6 gram. Total sudah lebih dari 15 gram. Jadi mudahnya pastikan memenuhi 2-3 porsi buah dan 3-4 porsi sayuran.
Soal sakit kepala juga cukup mencengangkan. Di mana dari populasi yang diteliti, sebesar 24,6 persen melaporkan peningkatan selama Ramadan. Itu berarti dari 4 orang puasa, 1 orang akan mengalami sakit kepala.
Kejadian peningkatan sakit kepala ini terjadi pada mereka yang memang memiliki riwayat sakit kepala sebesar 48% dan pada mereka yang tidak memiliki riwayat sakit kepala sebesar 38%.
Salah satu penyebab peningkatan adalah kebiasaan merokok sebelum Ramadan. Oleh sebab itu memang ada baiknya sebelum menghadapi Ramadan, seseorang yang merokok mulai mengurangi rokoknya secara bertahap selama 1-2 minggu.
Salah satu penyebab terjadinya penuruan kualitas tidur juga diketahui dalam penelitian ini yaitu asupan kalori lebih dari 1200 kalori dan asupan protein lebih dari 50gram ketika Iftar dan makan malam.
Mengapa protein memiliki peran yang cukup signifikan? Sebab protein memiliki dampak termogenik paling tinggi yang pada akhirnya dapat berperan dalam meningkatkan suhu tubuh dan selanjutnya dapat menurunkan kualitas tidur,gitu.
**