Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Segar Artikel Utama

Selain Pahala, Dampak Kesehatan Ini Bisa Didapat Ketika Kamu Berpuasa

17 Mei 2019   13:10 Diperbarui: 18 Mei 2019   07:49 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | picswe.com

Tidak terasa sudah memasuki hari ke-12 puasa, ya.

Lebih dari sepertiga bulan puasa telah kita lalui, apa yang sudah berubah nih? Berat badan yang justru makin kekanan di timbangan? Lha, kok puasa malah membuat makin lebar-an,sih. Padahal waktu makan kita saat puasa jadi terbatas.

Ya, ternyata waktu diperbolehkan untuk makan dan minum bukan alasan kita bisa mengurangi porsi. Sebaliknya malah ajang balas dendam, momen untuk membayar ketiadaan makan dan minum hampir 14 jam-an. Belum lagi balas dendam yang dilakukan dengan makan yang enak-enak seperti yang berlemak, yang manis-manis, tinggi garam juga kalori. Duh.

Jika Kita Lakukan Puasa dengan Benar

Padahal jika kita melakukan puasa dengan benar, ada banyak dampak kesehatan yang bisa kita dapatkan. Yang membuat puasa bukan hanya bentuk ketaatan kita dalam menjalani rukun Islam, pun sebagai upaya untuk membuat badan menjadi lebih bugar. Sudah berpahala, kesehatan juga ikut terjaga

Bisa menurunkan berat badan, bisa saja asal...

Seperti yang baru-baru ini @kemenkes_ri bagikan melalui media sosial. Dimana sebuah postingan berisikan bahwa puasa bisa meningkatkan pembakaran lemak tubuh dan menurunkan kelebihan berat badan, jika pada pada saat berbuka dan sahur tidak makan berlebihan.

ig @kemenkes_ri
ig @kemenkes_ri

Tidak berlebihan, itu kuncinya. Jangan pikir karena sudah puasa, lalu kita takut tidak bisa mencukupi kebutuhan energi harian. Ketakutan yang akhirnya membuat kita jadi makan kalap. Di waktu yang diperbolehkan (saat sahur dan berbuka), kita bisa mengganti energi yang tidak terisi di siang hari, kok. 

Puasa tidak membuat kebutuhan kita meningkat, sama saja hanya soal waktu makan saja yang jadi berubah. Apa yang kita makan sama saja seperti hari biasanya, makanan yang bergizi seimbang. Kalau yang terjadi malah naik? Coba koreksi lagi deh.

Baca Juga : Dari Sahur sampai Iftar, Aturan Makan Ini Bisa diikuti agar Puasamu Makin Lancar

Turun kolesterol juga bisa

Saat puasa, kolesterol juga bisa menjadi turun,lho. Penelitian berjudul "The Effect of Ramadan Fasting on Body Composition and Metabolic Syndrome in Apparently Healthy Men" yang telah dipublikasikan pada American Journal of Men's Health tahun lalu bisa menjadi buktinya.

Dimana dari hasil penelitian diketahui bahwa ada perubahan yang signifikan dalam parameter darah yaitu penurunan LDL (Low Density Lipoprotein, yang sering dijuluki sebagai kolesterlo jahat) selama bulan Ramadan dibandingkan dengan sebelum dan setelah Ramadan.

Baca Juga : Alasan Mengapa Kolesterol dibilang "Jahat" dan "Baik"untuk Tubuhmu

Lagi-lagi ini bisa terjadi jika pola makan kita bisa dijaga selama puasa. Kalau masih saja asal-asalan makan seperti lebih suka jajanan goreng-gorengan, jarang makan sayur buah-buahan ditambah malas gerak. Ya, sadar diri saja.

Lebih Bahagia

Yang tak kalah menarik adalah dampak puasa yang sering dibilang tidak bisa kita beli dengan uang, kebahagiaan.

Beberapa hari memasuki Bulan Ramadan, tubuh akan mulai menyesuaikan diri dengan pola makan dan minum yang baru. Penyesuaian ini membuat tubuh melepaskan kadar endorfin yang lebih tinggi dalam darah. Hal ini yang kemudian membuat kita lebih waspada, lebih bahagia dan berdampak pada kesehatan mental yang lebih baik.

Namun, dampak kesehatan yang positif ini diketahui bersifat sementara. Hanya selama puasa saja. Belum banyak penelitian yang mengkaji apakah efek puasa dapat bertahan dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, jangan senang dulu jika sudah turun berat badan. Kalau pola makan yang sudah baik  berubah lagi ketika Ramadan usai, angka itu hanyalah angka yang singgah sebentar lalu hilang. Bhayy!

Nah, tinggal kesadaran masing-masing saja nih. Selamat berpuasa ges!

Salam,

Listhia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun