Baca Juga : Dari Sahur sampai Iftar, Aturan Makan Ini Bisa diikuti agar Puasamu Makin Lancar
Turun kolesterol juga bisa
Saat puasa, kolesterol juga bisa menjadi turun,lho. Penelitian berjudul "The Effect of Ramadan Fasting on Body Composition and Metabolic Syndrome in Apparently Healthy Men" yang telah dipublikasikan pada American Journal of Men's Health tahun lalu bisa menjadi buktinya.
Dimana dari hasil penelitian diketahui bahwa ada perubahan yang signifikan dalam parameter darah yaitu penurunan LDL (Low Density Lipoprotein, yang sering dijuluki sebagai kolesterlo jahat) selama bulan Ramadan dibandingkan dengan sebelum dan setelah Ramadan.
Baca Juga : Alasan Mengapa Kolesterol dibilang "Jahat" dan "Baik"untuk Tubuhmu
Lagi-lagi ini bisa terjadi jika pola makan kita bisa dijaga selama puasa. Kalau masih saja asal-asalan makan seperti lebih suka jajanan goreng-gorengan, jarang makan sayur buah-buahan ditambah malas gerak. Ya, sadar diri saja.
Lebih Bahagia
Yang tak kalah menarik adalah dampak puasa yang sering dibilang tidak bisa kita beli dengan uang, kebahagiaan.
Beberapa hari memasuki Bulan Ramadan, tubuh akan mulai menyesuaikan diri dengan pola makan dan minum yang baru. Penyesuaian ini membuat tubuh melepaskan kadar endorfin yang lebih tinggi dalam darah. Hal ini yang kemudian membuat kita lebih waspada, lebih bahagia dan berdampak pada kesehatan mental yang lebih baik.
Namun, dampak kesehatan yang positif ini diketahui bersifat sementara. Hanya selama puasa saja. Belum banyak penelitian yang mengkaji apakah efek puasa dapat bertahan dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, jangan senang dulu jika sudah turun berat badan. Kalau pola makan yang sudah baik berubah lagi ketika Ramadan usai, angka itu hanyalah angka yang singgah sebentar lalu hilang. Bhayy!
Nah, tinggal kesadaran masing-masing saja nih. Selamat berpuasa ges!
Salam,
Listhia H. Rahman