Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Di Balik "Karena Lapar Mengubah Orang?"

28 November 2016   22:23 Diperbarui: 29 November 2016   09:13 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi I cuocsongquanhta.vn

"Lo rese kalo lagi laper...", katanya di iklan sih. Rese yang dalam kitab bahasa gaul berarti nyebelin. Ya, menyebalkan. Kamu terima gak dikatain gitu? Mau gak mau harus terima, karena ada jawaban ilmiah dibaliknya.

Lapar datang ketika tubuh kita merasa kekurangan dan butuh energi. Untuk itu, cara paling mujarab "mengobatinya" adalah dengan mengasup sesuatu ke dalam mulut, makan. Respon tubuh yang sering ditandai "konser keroncongan" ini adalah alamiah, dan merupakan cara kita bertahan hidup.

Namun, pernahkah berpikir bagaimana jika laparmu diperpanjang sehingga makanmu tertunda? Akankah sesuatu terjadi padamu? Selain memberikan rasa lemas tentunya. Jadi nyebelin?

Karena Lapar Mengubahmu Jadi "Hulk"

Simonster hijau yang ngamukkan itu, kak?

Jadi begini...

Tubuhmu memang tidak menjadi monster yang hijau. Tetapi sifatnyalah yang kamu adopsi, ngamukkan.

Istilah itu disebut hangry -- diambil dari penggabungan kata hunger (lapar) dan angry (marah)-- yang menggambarkan kondisi apabila kamu merasa mudah marah saat kamu lapar. Ilmuwan menjelaskan bahwa hangry atau hanger sebagai mekanismemu bertahan hidup yang diwariskan dari nenek moyang. Turun temurun. 

Yang terjadi dalam tubuhmu ketika lapar sampai membuat marah.

Saat lapar, kadar gula (glukosa) darahmu akan turun. Akibatnya, otak yang hanya bisa mendapat energi dalam bentuk glukosa meresponnya sebagai ancaman.

Tubuhmu panik, lalu menugaskan beberapa organ untuk menyintesis dan melepaskan hormon untuk menaikan glukosa darah. Diantaranya, di otak kelenjar pituitari melepas hormon pertumbuhan (growth hormon), di pankreas melepas glukagon --kerjanya berlawanan dengan insulin--, dan di kelenjar adrenal melepaskan adrenalin dan kortisol --dua hormon stress yang biasa muncul saat kamu sedang disituasi stress--.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun