Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Selain berperan sebagai penggerak ekonomi lokal, sektor ini juga menjadi wadah bagi masyarakat untuk berkreasi dan berinovasi dalam menciptakan produk bernilai jual. Di Indonesia, UMKM terbukti tangguh dalam menghadapi berbagai krisis karena umumnya berbasis pada kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Kota Banjarmasin, yang dikenal sebagai "Kota Seribu Sungai", memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor UMKM, khususnya di bidang kuliner. Ragam makanan dan minuman khas daerah terus berkembang karena didukung oleh kekayaan bahan lokal serta kebiasaan masyarakat yang mencintai cita rasa tradisional. Salah satu UMKM kuliner yang mencerminkan hal tersebut adalah usaha Es Pisang Ijo penjual, yang berlokasi di Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Alalak.
Ketekunan di Balik Usaha Sederhana
Berdasarkan hasil wawancara, usaha ini telah berjalan selama lebih dari empat tahun dan dikelola secara mandiri dengan tenaga kerja dua hingga tiga orang. Meski termasuk usaha kecil, Es Pisang Ijo milik penjual memiliki pelanggan tetap yang terus meningkat setiap tahun. Ia menjalankan usahanya dari rumah, melayani pembeli secara langsung maupun melalui pemesanan sederhana.
Penjual memulai usaha ini dari hobi membuat camilan keluarga. Dengan ketekunan dan kerja keras, ia berhasil mengubah kegiatan rumah tangga menjadi sumber pendapatan yang stabil. "Awalnya saya hanya ingin menambah penghasilan, tapi lama-lama banyak yang suka, jadi saya teruskan sampai sekarang," ujarnya.
Usaha ini termasuk kategori jasa kuliner karena berfokus pada penyediaan produk siap saji. Cita rasa manis, gurih, dan segar dari Es Pisang Ijo yang dibuatnya menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen di tengah iklim tropis Banjarmasin.
Strategi dan Inovasi dalam Menghadapi Persaingan
Walaupun belum memiliki perencanaan usaha tertulis (business plan), pengelolaan usaha dilakukan secara sederhana namun konsisten. Pencatatan keuangan masih dilakukan secara manual, dan promosi dilakukan melalui pendekatan langsung kepada pelanggan sekitar. Media sosial juga digunakan secara terbatas untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat luas
Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, penjual berupaya menjaga kualitas rasa serta meningkatkan tampilan produk agar tetap menarik. Ia melakukan inovasi dengan memvariasikan rasa, memperbaiki penyajian, serta menjaga kebersihan dalam proses produksi. Meskipun sederhana, langkah ini menunjukkan adanya semangat adaptif dalam mempertahankan pelanggan di tengah gempuran kuliner modern.
Selain berfokus pada kepuasan pelanggan, penjual juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari usahanya. Ia berusaha menjaga kebersihan area produksi dan menggunakan bahan lokal agar lebih ramah lingkungan. Dengan cara ini, usaha Es Pisang Ijo tidak hanya memberi nilai ekonomi, tetapi juga sosial bagi masyarakat sekitar.
Tantangan dan Potensi Pengembangan
