Mohon tunggu...
Lisda Dwi Nasywa
Lisda Dwi Nasywa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta

Saya memiliki hobi membaca cerita fiksi dan menulis. Dan sampai saat ini, saya masih terus belajar untuk menjadi penulis yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cemas Ketika Beretorika? Percaya Diri Kuncinya

14 Mei 2024   14:29 Diperbarui: 14 Mei 2024   14:47 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Syamsul Yakin dan Lisda Dwi Nasywa (Dosen dan Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Insecure, takut berbuat kesalahan, dan rasa tidak nyaman saat berdiri di hadapan banyak orang merupakan kecemasan dalam beretorika. Hal tersebut adalah respon yang terjadi terhadap sesuatu yang dianggap mengancam yang belum tentu akan terjadi. Tubuh secara alami merespon ancaman dengan perasaan negatif, tidak mampu berkomunikasi, serta takut dinilai rendah oleh pendengar.

Berikut berbagai kecemasan dalam beretorika serta cara mengatasinya.

1. Kecemasan dalam beretorika dapat terjadi oleh siapa saja, bahkan pada seseorang yang memiliki kemampuan yang baik dan terbiasa tampil di ruang publik. Kecemasan tersebut dapat diatasi dengan cara melakukan relaksasi yang dipercaya dapat mengurangi ketegangan.

2. Ketegangan dalam beretorika sering terjadi ketika menghadapi senior atau orang-orang yang memiliki kemampuan beretorika yang jauh lebih baik. Kondisi ini dapat diatasi dengan menumbuhkan rasa percaya diri yang menjadi kunci sukses beretorika di hadapan khalayak.


3. Tak jarang ketakutan dalam beretorika muncul sebagai respon atas situasi yang tidak diduga dan terjadi secara tiba-tiba. Contohnya seperti lampu yang padam sehingga tidak bisa membaca konsep ceramah. Kondisi ini dapat diatasi dengan melakukan improvisasi, percaya diri, dan tidak takut salah.

4. Kekhawatiran dalam beretorika dapat muncul saat pembicara memiliki persamaan gaya bicara dan pembicara lain. Di saat inilah pembicara harus menjadi diri sendiri tanpa takut akan berbuat kesalahan. Seorang pembicara memang sebaiknya harus menguasai gaya bicara berbagai orator ulung.

5. Selanjutnya kecemasan beretorika muncul karena pengalaman pribadi pembicara akibat tekanan publik. Mencari akar masalah, membuat persiapan lebih, dan tampil penuh percaya diri merupakan kunci untuk mengatasi pencemaran ini.

Dari beberapa kecemasan di atas sebenarnya penyebab utama kecemasan mereka adalah kurangnya kemampuan dan pengalaman. Hal ini lebih kepada faktor teknis yang merambah menjadi masalah psikologis. Dan untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan memperbanyak latihan, mempelajari gaya bicara orator handal, dan membuang saat tampil di depan orang banyak.

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, seorang public figur pun dapat mengalami kecemasan beretorika ketika tampil berbicara di hadapan umum. Kecemasan yang terjadi lebih dikarenakan oleh faktor dari pribadi yaitu selebritas yang apabila melakukan kesalahan maka kesalahan tersebut akan tersebar dengan luas dengan cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun