Mohon tunggu...
Lisa Fahrani
Lisa Fahrani Mohon Tunggu... -

not kind of a girl in your sweetest dream

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Akhirnya BG Menjadi Wakapolri

22 April 2015   14:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:47 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1429688539284242231

Hari ini simpang-siur kabar akan dilantiknya Budi Gunawan menjadi Wakapolri atas pilihan Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Polri. Beberapa media mengabarkan hari ini, Rabu, 22 April 2015 akan dilaksanakan pelantikan Wakapolri terpilih, Budi Gunawan. (Baca: Rabu Ini, BG Dilantik Menjadi Wakapolri). Namun beberapa media lainnya malah menyajikan berita kebalikannya, ada yang mengatakan hari ini setelah konsultasi dengan Presiden RI, ada juga yang mengatakan pelantikannya akan dilaksanakan besok. Bahkan ada yang memberitakan bahwa sudah ada karangan bunga ucapan selamat atas terpilihnya Komjen Budi Gunawan sebagai Wakapolri. (Baca: Karangan Bunga Untuk Pelantikan BG).

Nama Komjen Budi Gunawan sempat menghebohkan berbagai pihak dari internal Polri maupun kalangan sipil karena ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK sehari setelah namanya diajukan sebagai calon tunggal Kapolri pilihan Presiden RI, Jokowi. Muncul pro dan kontra di kalangan masyarakat yang berujung pada drama di kedua instansi tersebut, Polri dan KPK. Namun setelah Komjen BG meminta untuk di-praperadil-kan,  Hakim Sarpin Rizaldi mengeluarkan putusan bahwa penetapan tersangka yang ditujukan ke Komjen BG tidak sah. Putusan Hakim Sarpin Rizaldi itu juga menjadi momok di masyarakat luas. Meski telah ditetapkan tidak sah, kepercayaan masyarakat tidak lantas begitu saja kembali. Jadi meski status tersangkanya dicabut, Komjen BG tetap tak bisa menjadi Kapolri dan digantikan oleh Komjen Badrodin Haiti.

Apa kekisruhan itu kemudian berhenti di situ? Jawabannya adalah tidak. Setelah dilantiknya Komjen Badrodin Haiti menjadi orang nomor satu di Trunojoyo itu, isu berikutnya adalah siapakah yang akan mewakilinya menjalankan tugas sebagai Kapolri. Sebelumnya ada beberapa nama yang menghiasi bursa calon Wakapolri termasuk juga nama Komjen BG. Dan kesemuanya adalah Jenderal bintang 3 dari angkatan ’81-’84. Namun belakangan dengan berkembangnya sinyal dukungan yang kuat untuk Komjen BG, maka kesemua calon Wakapolri mundur dari pencalonannya dan memberikan lampu hijau bagi Komjen BG untuk maju sebagai calon Wakapolri. (Baca: Semua Calon Wakapolri Mundur Teratur Demi BG). Bahkwan Wanjakti terpilih, Indonesia Police Watch, internal Polri dan seluruh jenderal yang ikut seleksi di Wanjakti telah solid dan sepakat untuk mempersilakan Komjen BG sebagai Wakapolri. Kabareskrim Inspektur Jenderal (Pol) Budi Waseso juga menjelaskan penunjukkan dan pencalonan Komjen BG merupakan urusan internal dan kewenangan institusi. Sementara seharusnya, dalam sebuah negara, sebuah institusi itu selalu memiliki tanggung jawab kepada publik, apalagi karena Kepolisian RI juga dibiayai oleh pajak warga negara. Jadi publik memiliki hak untuk mengetahui prosesnya secara transparan, agar tidak lagi terjadi simpang kepercayaan antara institusi dan masyarakat sipil.

Namun sementara itu, ada beberapa pihak yang masih tidak setuju dengan terpilihnya Komjen BG menjadi Wakapolri, salah satunya adalah Koalisi Masyarakat Sipil (KMP) dan Ketua Tim Sembilan, Syafi’i Maarif. Ia mengaku kebingungan dengan keputusan Wanjakti Polri.

Polisi yang baik itu banyak, tapi kenapa memaksa mengusulkan polisi yang membuat heboh sebagai Wakapolri?” kata Syafi’i seperti dilansir oleh tempo.co. (Baca: Buya Syafi'i: Polisi Baik Ada Kan?).

Pertanyaan besarnya adalah, mengapa Komjen BG yang kemarin ‘katanya’ akan menimbulkan kontroversi di masyarakat jika dilantik menjadi Kapolri kini menjadi Wakapolri juga? Pertanyaan inilah yang menggelitik, lalu apa artinya drama panjang perseteruan dua instansi besar penegak hukum di negeri ini, KPK dan Polri beberapa waktu yang lalu? Apakah ini hanyalah akal-akalan segelintir pihak yang ingin menjatuhkan citra Presiden RI? Atau ada agenad lain di belakang itu? Apalagi belum ada kejelasan yang pasti mengenai akan diapakan status hukumnya Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, mantan Pimpinan KPK yang ditersangkakan oleh Polri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun