Mohon tunggu...
Lisa Puspa Karmila
Lisa Puspa Karmila Mohon Tunggu... Universitas Indonesia

Bidan yang kadang menulis, kadang bercerita. Tidak selalu menulis, tapi percaya setiap tulisan bisa jadi ruang berbagi pengalaman dan ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bisa Tetap Tenang di Tengah Dunia yang Ramai?

5 Oktober 2025   22:12 Diperbarui: 5 Oktober 2025   22:12 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menenangkan diri (Sumber: Pexels.com)

Tenang itu bukan bawaan lahir, tapi hasil latihan panjang.
Bisa mulai dari hal kecil yakni nahan diri buat nggak langsung bales chat waktu kesel, berhenti scroll komentar kalau udah mulai panas, dan inget satu kalimat: "Kalau marah nggak bikin hidupku lebih baik, berarti nggak perlu."

Semakin sering dicoba, semakin terasa ringan. Kayak upgrade emosi ke versi yang lebih zen.

4. Kadang, Diam Itu Bentuk Kekuatan

Sekarang coba kita pahami kenapa orang bijak itu jarang debat. Karena mereka udah ngerti, nggak semua orang pantas dikasih energi.
Diam bukan berarti kalah tapi kadang justru tanda udah menang melawan diri sendiri.

5. Tenang Itu Bukan Berarti Nggak Peduli

Kita tetap bisa peduli tanpa drama, tetap bisa tegas tanpa marah. Justru ketenangan bikin kita bisa lihat masalah lebih jernih.
Dan jujur, rasanya enak banget hidup tanpa harus ngedumel tiap lima menit.

Pada akhirnya jadi tenang itu bukan berarti pasrah, tapi tahu mana yang layak diperjuangkan dan mana yang cukup disenyumin aja. Dunia bakal tetap ramai, orang bakal tetap bikin drama, tapi kita bisa pilih buat nggak ikut kebawa arusnya. Karena ternyata damai itu bukan kondisi, tapi keputusan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun