Mohon tunggu...
Salsabila Lirabbiha
Salsabila Lirabbiha Mohon Tunggu... mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keberadaan Escherichia coli pada Air Minum dan Air Sumur

23 Juli 2025   13:02 Diperbarui: 23 Juli 2025   13:06 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan

Air adalah elemen fundamental dalam keberadaan makhluk hidup yang tidak dapat digantikan oleh zat lain. Air merupakan salah satu komponen penting untuk kelangsungan hidup manusia dan organisme lain di planet ini. Sebagai salah satu sumber kehidupan, pemenuhan kebutuhan air bagi manusia meliputi minum, memasak, mandi, dan mencuci. Air yang ideal seharusnya bebas dari mikroorganisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Air bersih merupakan salah satu aspek vital bagi manusia, sehingga keberadaannya sangat krusial sebagai salah satu faktor penentu kesejahteraan individu (Tandilangi, 2023).

Bakteri Escherichia coli (E.coli) termasuk dalam kelompok Coliform, yang secara alami hidup di usus manusia dan hewan, dan dikeluarkan bersama dengan kotoran, sehingga dikenal sebagai Coliform fekal. E.coli adalah bakteri gram negatif berukuran kecil dengan panjang sekitar 2 m, diameter 0,7 m, dan lebar 0,4-0,7 m, bersifat anaerob fakultatif, serta membentuk koloni bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang jelas. E.coli berperan sebagai bioindikator pencemaran dalam ekosistem laut. Ketinggian populasi E.coli dapat berpengaruh pada aktivitas bakteri di ketiga ekosistem. Untuk memenuhi kebutuhan air tersebut, penting untuk mempertimbangkan ketersediaan air dalam kondisi yang sesuai, baik dari segi kualitas maupun kuantitas (Hijrayanti et al., 2022).

                           

Pembahasan

1. Keberadaan Escherichia coli di air minum

Bakteri E. coli dan Bakteri coliform sering kali ditemukan di depot air minum isi ulang disebabkan oleh kombinasi praktik kebersihan yang kurang baik, prosedur pengolahan air yang kurang efektif, dan pengaruh dari lingkungan. Perangkat seperti selang dan nozzle yang dipakai untuk mengisi wadah air tidak dibersihkan dan didisinfeksi dengan baik, menciptakan situasi di mana bakteri dapat berkembang dan mencemari air. Jika sumber air tidak diolah secara efisien, mikroba ini dapat masuk ke dalam depot. Faktor lingkungan, seperti posisi depot yang dekat dengan sumber pencemaran atau pengelolaan limbah yang kurang baik, berkontribusi terhadap peningkatan risiko keberadaan bakteri E. coli (Hardjanti et al., 2024).

                           

2. Keberadaan Escherichia coli pada air sumur

Escherichia coli berfungsi sebagai indikator pencemaran air, yang mengakibatkan penurunan kualitas pada air sumur, di mana jumlah kandungan Escherichia coli melebihi ambang batas maksimum. Keberadaan E.coli di air sumur yang digunakan oleh masyarakat berkontribusi signifikan terhadap penyebaran berbagai penyakit. Bakteri coliform, di mana E.coli termasuk, menunjukkan bahwa semakin tinggi kontaminasi coliform, semakin besar pula risiko kehadiran patogen lainnya yang dapat hidup dalam kotoran manusia dan menyebabkan penyakit diare. Sanitasi yang buruk, serta jarak sumur yang terlalu dekat dengan septic tank, menyebabkan tingginya tingkat pencemaran Escherichia coli. Air sumur yang terdapat E.coli menandakan bahwa air tersebut terkontaminasi oleh tinja manusia atau hewan dan mungkin mengandung patogen usus. Air yang akan dikonsumsi harus memenuhi standar kualitas agar tidak menimbulkan penyakit bagi manusia (Ratumbanua et al., 2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun