Mohon tunggu...
Lion Andro
Lion Andro Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa/pelajar

Menjadi Mahasiswa di salah satu Universitas Negeri di Kota Malang.Menjadi pelajar adalah hal terindah yang saya alami, Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas bantuan dana,mengingat sekolah negeri adalah subsidi pemerintah dari pajak yang diperoleh dari masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Money

Menanti Indonesia Makmur dengan Kecukupan Pangan

9 Juli 2019   20:43 Diperbarui: 9 Juli 2019   20:56 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Katanya ada intensif peternak yang memelihara ternak betina produktif ,dan akan naik jika sampai berhasil bunting.Tapi bantuan ini tidak merata,bahkan tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup peternak kalaupun bantuan ini cair. Kebijakan pemerintah yang selanjutnya yaitu membuka lahan pertanian baru. 

Di luar jawa mungkin fenomena ini bisa terjadi .Tapi di Jawa lahan sudah banyak dijual hanya untuk pemukiman.Jangankan untuk membuka sawah atau lahan pertanian,banyak masyarakat yang tidak rela menjual lahan miliknya untuk dijadikan sekolah,mereka lebih memilih menjual tanahnya untuk perumahan.

Di lain sisi banyak Pemda yang cenderung seenaknya sendiri membuat kebijakan terkait batas lahan hijau di suatu daerah. Lahan hijau ini sangat penting khususnya untuk wilayah metropolitan yang berfungsi sebagai resapan air hujan,selain itu hijauan juga di manfaatkan sebagai pakan ternak.masyarakat seakan dibuat tak sadar akan pentingnya keberlangsungan suatu lahan pertanian maupun peternakan. Mereka berdua adalah tulang punggung ketersediaan pangan di Indonesia.Bukan hanya di Indonesia,di luar negeri juag demikian.Di Belanda yang mempunyai masalah keterbatasan lahan mengembangkan peternakan terapung di tepi lautan.

Di Arab Saudi terdapat peternakan sapi perah terbesar di dunia dengan kapasitas lebih dari 30.000 ekor sapi.Cara nya? perusahaan Arab Saudi tersebut membeli lahan di Argentina untuk menanam hijaun (rumput Alfafa) untuk kebutuhan sapi perah mereka. Realita nya sekarang di Indonesia terjadi pengurasan ternak besar besaran terutama ketika musim orang hajatan.

Tapi di luar negeri bahkan Arab sekalipun yang terkenal akan minyaknya mengembangkan peternakan.Belum lagi Israel,Australia juga Jepang mereka adalah negara dengan teknologi pertanian yang hebat.Mereka maju karena dari sektor pangan masyarakat sudah percaya diri bisa memenuhi kebutuhan makanannya sendiri,tidak ada rasa ketergantungan kepada negara lain.

Harus ada progran pemerintah yang memberikan pengertian ke masyarakat bahwa ketersediaan pangan itu penting.Program program yang dirancang juga harus memproteksi para petani dari ancaman bangkrut.Intervensi pemerintah dalam memajukan pertanian itu mutlak ada nya.Karena masalah pangan yang menjadi kebutuhan pokok keberlangsungan sebuah negara.Jika negara kekurangan pangan,masyarakat akan kelaparan dan itu membuat negara lemah.Dari segi pendidikan pemerintah juga harus memberikan sugesti kepada anak anak kecil supaya mulai memerhatikan lingkungan,terutama yang terkait dengan pertanian .

Mungkin study tour ke lahan pertanian atau peternakan menjadi program wajib sekolah agar siswa sadar dan mengerti susahnya menghasilkan sebuah masakan komplet Nasi,sayur lengkap dengan lauknya.Kesadaran ini yang perlu di perhatikan pemerintah.Bahasa inggris untuk ternak adalah livestock mungkin saudara pembaca bisa memahami ini tidak ada hubungan nya sekali dengan hewan (animal).Saya juga tdak setuju jika livestock diartikan sebagai ternak,akan tetapi jika dibredeli satu per satu kata nya akan saya dapatkan alive = hidup, stock=cadangan. Maka menurut saya bisa diartikan sebagai cadangan hidup.

Orang barat memberi arti cadangan hidup kepada ternaknya,dimana itu mungkin sebuah peghargaan kepada ternak,karena dengan adanya ternak mereka orang barat bisa hidup.

Di Indonesia ternak disalahkan,kambing dikambing hitamkan, sapi disebut sebagai lambang kemalasan di sebagian tempat.hahaha... hanya sedikit becanda tapi mungkin ada benarnya dengan kondisi saat ini.Banyak sekali kasus yang menjerat pejabat terkait impor bahan pokok,tentu ini merugikan petani dan peternak lokal. Tapi ya tidak salah  karena petani dan peternak sebagian besar adalah orang tua yang sudah tidak memiliki jiwa inovasi,anak muda nya yang penuh inovasi lari ke sektor lain.

Pemuda yang turun ke lahan pertanian atau ke kandang sapi menjadi bahan ejekan.Karena bagi sebagian orang sarjana adalah orang kantoran.percuma sarjana jika balik kekandang,percuma sarjana jika balik ke sawah.kalian mau makan apa jika swah habis,ternak disembelih semua...percuma ada uang jika barang yang dibeli tidak ada. saya mecoba mengutip sedikit kata kata dari Dekan Saya Profesor Suyadi,beliau merupakan dekan fakultas peternakan di Malang.Beliau mengatakan bahwa Negara dengan yang kaya ternak tidak akan miskin,negara yang miskin ternak tidak akan kaya (land rich animal never poor,land poor animal never rich).Silahkan kata ini dimaknai dengan dalam....terima kasih sudah membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun