Mohon tunggu...
Lintang Kirana
Lintang Kirana Mohon Tunggu... Lainnya - hi

treat people with kindness

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Mengelola Si Hijau dalam Online Shop

11 Juni 2022   19:13 Diperbarui: 11 Juni 2022   19:33 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: akun Instagram @fest.garden

Anda merupakan seorang penyuka si hijau? Iya, si hijau yang bisa kita rawat hingga tumbuh sebagai dekorasi yang cantik. Yap! tanaman hias. Sebagai penyuka tanaman harus banget kenal sama komunitas online yang menjual berbagai jenis tanaman hias. Komunitas JOPS, yang merupakan kepanjangan dari Jogja-Jateng Online Plants Seller, di mana mereka merupakan sebuah komunitas yang anggotanya terdiri dari para UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) penjual tanaman hias yang berasal dari Yogyakarta dan Jawa Tengah. Mereka tergabung dalam komunitas online UMKM penjual tanaman hias dengan memanfaatkan media sosial Instagram sebagai wadah utama mereka untuk mempromosikan tanaman yang mereka tawarkan kepada konsumen.

JOPS sendiri secara resmi sudah berdiri sejak tahun 2018, dengan jumlah awal anggota sebanyak tiga orang yang berasal dari Yogyakarta. Namun, seiring berkembangnya komunitas JOPS, saat ini keanggotaan JOPS sudah mencapai 46 UMKM yang tersebar di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah, tetapi didominasi oleh UMKM penjual tanaman hias yang berasal dari Yogyakarta sebesar 80%. Anggota dalam JOPS ini terbagi menjadi dua gelombang, dengan rincian pada gelombang pertama mereka berisikan 24 anggota UMKM dan bertambah 22 UMKM lainnya pada gelombang kedua. JOPS juga menerapkan persyaratan bagi mereka UMKM penjual tanaman hias yang tertarik untuk bergabung. Persyaratan tersebut antara lain UMKM sudah memiliki akun Instagram khusus untuk berjualan minimal telah beroperasi selama tiga bulan, UMKM tidak memiliki track record yang negatif, serta memahami bagaimana packaging dan pengiriman tanaman yang aman jika ada konsumen dari luar kota.

Selayaknya sebuah komunitas, JOPS memiliki struktur kepengurusan yang sudah dua kali mengalami pergantian pengurus. Pergantian pengurus dari periode 2018-2020 ke periode 2021-2023, di mana terdiri dari Ketua 1 (Aji Yudalaga), Ketua 2 (Wulanning Astuti), Sekretaris (Marjani Indah), Bendahara (Anugerah Estri), Humas 1 (Muhammad Fahmi), Humas 2 (Edhy Wicaksono). Dengan adanya struktur kepengurusan tersebut JOPS tergolong komunitas formal yang juga melakukan pertemuan rutin. Pertemuan rutin dilakukan setiap tiga bulan sekali, di mana para anggotanya diwajibkan untuk hadir. JOPS juga menjalin kerja sama dengan mall yang ada di Yogyakarta ketika ada pameran tanaman, biasanya JOPS mendapat undangan dari pihak mall utuk dimintai datang dan membuka stand dalam pameran tersebut. Mall tersebut diantaranya ada Jogja City Mall, Hartono Mall, dan Sleman City Hall.

Karena sudah berdiri kurang lebih selama empat tahun ini, JOPS sendiri juga merasakan dampak dari adanya pandemi Covid-19 pada tahun 2020 lalu. Ketua dari JOPS, yaitu Mas Aji, menjelaskan bahwa JOPS sempat mengalami pergeseran suasana. Sejak pandemi justru membawa dampak positif bagi JOPS, karena semasa pandemi masyarakat diwajibkan untuk di rumah saja dan tidak membuat kerumunan, dari situ banyak orang mencari kegiatan baru yang dapat dilakukan ketika di rumah, salah satunya yaitu bercocok tanam. Namun karena orang-orang juga masih takut untuk keluar rumah membeli sesuatu, mulai maraklah penjualan online, maka itulah poin utama yang mengangkat nama JOPS karena konsumen berdatangan ingin memesan tanaman secara online. Tidak hanya itu, karena nama JOPS semakin dikenal sehingga banyak EO yang mengajak JOPS untuk bekerjasama ketika ada pameran tanaman, maka JOPS akan diundang untuk membuka stand dengan mengajak para UMKM yang tergabung.


Seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwa JOPS merupakan sebuah komunitas penjual tanaman hias berbasis online dengan memanfaatkan media sosial Instagram saja. Jika kita menilik ke Instagram resmi JOPS yaitu @jogjajatengops dapat dilihat bahwa isi feeds mereka berupa foto-foto dan video kegiatan JOPS, seperti pertemuan rutin (baik offline maupun online), stand UMKM yang menghadiri pameran, hingga promosi akun anggota JOPS dengan mengunggah beberapa foto jenis tanaman yang dijual. Namun, jika dilihat dari segi estetika, feeds akun JOPS kurang tertata rapi agar dapat enak jika dilihat konsumen dan mereka juga tidak kesulitan jika sedang melihat-lihat tanaman yang akan dibeli. Jika feeds kurang enak dilihat, maka dapat berpengaruh ke jumlah followers yang juga dirasa kurang dengan total 854 followers untuk suatu akun jualan.  Jika seperti itu, maka tantangan yang dihadapi JOPS ini adalah pada branding pada cara mereka melakukan promosi. Terlebih, Instagram merupakan satu-satunya platform media sosial yang mereka gunakan untuk berjualan, maka sebaiknya mereka dapat memaksimalkan isi feeds atau konten ke dalam akun resmi JOPS untuk dapat menarik konsumen. Tak hanya itu, akun resmi Instagram JOPS jarang beroperasi seperti mengunggah foto atau video maupun mengunggah cerita. Hal tersebut dapat dilihat dari unggahan terakhir yang di posting pada tanggal 5 Agustus 2021, artinya sudah hampir satu tahun mereka tidak mengunggah konten.

Sesuai dengan konsep Kotler (2007:18, dalam Aprilya, 2017), di mana ia membagi 4 konsep pemasaran yaitu product (sesuatu yang ditawarkan ke pasar), price (meliputi jumlah uang yang harus dibayar untuk membeli priduk), place (terdiri dari kegiatan yang dilakukan penjual), dan promotion (cara penjual menarik konsumen). Dengan melakukan kegiatan jual beli secara online, artinya JOPS juga sudah memanfaatkan new media, di mana merupakan suatu konsep mengenai pengetahuan dan teknologi masa kini yang masih terus berkembang. New media sendiri terdiri dari internet, smartphone, website, dan teknologi digital lainnya.

Solusi yang dapat saya berikan yaitu dengan membantu menata isi feeds atau konten akun Instagram JOPS agar lebih tertata rapi. Seperti, membuat desain khusus untuk unggahan promosi akun anggota dengan memberi template unggahan sebagai ciri khas bahwa itu merupakan konten promosi akun anggota, lebih sering atau aktif ketika JOPS sedang mengikuti pameran atau kegiatan lain kemudian diunggah ke akun Instagram mereka, karena keaktifan akun juga akan menaikkan engagement dalam dunia Instagram. Dengan begitu, akun Instagram milik JOPS akan menarik perhatian para konsumen karena feeds yang tertata dan keaktifannya.

Daftar Pustaka

Aprilya, T. (2017). Strategi Komunikasi Pemasaran Nadyasfashop Melalui Instagram Dalam Meningkatkan Kepercayaan Customer Di Samarinda. EJournal Ilmu Komunikasi, 5(1), 14-15.

Kotler, Phillip, dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun