Kabupaten Semarang Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Semarang terus berinovasi untuk mengembangkan pertanian yang ramah lingkungan. Melalui teknologi smart digester, dinas ini mampu mengolah limbah organik menjadi pupuk alami bagi tanaman. Teknologi ini membantu proses pembibitan agar lebih efisien dan tidak mencemari lingkungan.
Koordinator kebun Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Semarang, Joko Suyono, menjelaskan bahwa kegiatan pembibitan dan produksi buah dilakukan dengan bantuan teknologi smart digester. Teknologi ini mengubah limbah organik hasil pertanian menjadi pupuk alami dan nutrisi bagi tanaman, sehingga limbah organik hasil pertanian tidak terbuang serta tidak mencemari lingkungan sekitar.
”Melalui pembibitan dan pemanfaatan smart digester, hasil pangan menjadi lebih berkualitas dan limbahnya bisa kembali dimanfaatkan untuk nutrisi tumbuhan atau pupuk. Jadi prosesnya lebih efisien dan ramah lingkungan,” jelas Joko pada Selasa (14/10/2025).
Program ini telah dijalankan sejak awal tahun 2000-an dan melibatkan berbagai pihak, seperti Dinas Pertanian, masyarakat sekitar, dan tenaga pekerja lokal. Beberapa wilayah yang turut serta menjalankan program ini yaitu Banyumas, Pekalongan, Magelang dan Pati.
Alasan atau latar belakang pelaksanaan program pembibitan dan pemanfaatan teknologi smart digester ini adalah untuk menghasilkan bibit unggul sekaligus memperkuat ketahanan pangan wilayah Kabupaten Semarang namun dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Selain itu, pelaksanaan program ini juga merupakan tindak lanjut dari kebijakan pemerintah pusat yang telah menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat lokal.
Dalam pelaksanaan program tersebut, Dinas melakukan perencanaan sejak tahun sebelumnya dengan melakukan evaluasi terhadap target pasar dan menentukan jenis tanaman yang sesuai dengan permintaan masyarakat.
Joko Suyono menambahkan, Dinas berharap generasi muda dapat ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan pertanian dengan memanfaatkan teknologi modern seperti smart digester. Menurutnya, hal tersebut dapat menjadi langkah yang efektif dan berkelanjutan dalam menjaga kelestarian lingkungan serta menambah minat generasi muda untuk turut serta dalam mengembangkan kegiatan pertanian dan kelestarian lingkungan, baik pada masa kini maupun di masa yang akan datang untuk mendukung pertanian yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan.
”Kami ingin anak muda terutama Gen Z ikut terjun di bidang pertanian, karena sekarang sudah banyak teknologi canggih yang bisa membuat pekerjaan menjadi lebih efisien,” tambahnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI