Mohon tunggu...
Lintang Aryanti
Lintang Aryanti Mohon Tunggu... Mahasiswa

Memiliki ketertarikan pada isu pangan berkelanjutan, gizi, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Di Balik Kenikmatan dan Kepraktisan Ultra-Processed Food, Tersimpan Ancaman Kesehatan dan Lingkungan

30 September 2025   18:57 Diperbarui: 30 September 2025   18:59 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Lebih dari itu, hampir semua produk UPF dikemas dalam plastik sekali pakai yang sulit terurai. Hal tersebut dapat menambah timbulan sampah plastik sehingga menambah beban permasalahan lingkungan.

Pola makan berkelanjutan sebagai solusi

Menghadapi derasnya tren UPF dan pola makan yang kian merugikan lingkungan, Food and Agricultural Organization (FAO) memperkenalkan konsep sustainable diets atau pola makan berkelanjutan. Konsep ini menekankan pada konsumsi dengan dampak lingkungan rendah, yang berkontribusi pada ketahanan pangan dan gizi, serta kehidupan sehat bagi generasi sekarang dan di masa mendatang.

Prinsip pola makan berkelanjutan sesuai rekomendasi FAO adalah perbanyak makanan nabati, pilih bahan pangan lokal sesuai musim, kurangi kebiasaan membuang atau menyisakan makanan, konsumsi ikan dengan tidak merusak ekosistem, dan batasi konsumsi daging merah, makanan olahan, serta minuman manis.

Dalam konteks program MBG, penggunaan UPF sebagiknya diganti dengan makanan olahan minimal berbasis bahan pangan lokal. Selain lebih menyehatkan, langkah ini juga mendukung lingkungan yang berkelanjutan.

UPF memang praktis, murah, dan menggoda tetapi kita perlu waspada terhadap ancaman ganda yang selain membahayakan kesehatan manusia juga merusak bumi. Mengubah pola makan tidak berarti harus meninggalkan semua kenyamanan modern. Langkah kecil seperti memilih produk pangan lokal atau mencegah sampah makanan, bisa menjadi kontribusi nyata.

Sumber referensi

  • FAO. Sustainable diets and biodiversity : directions and solutions for policy, research and action. FAO; 2012. 307 p.
  • Sabarella, Komalasari W, Manurung M, Saida MDN, Seran K, Supriyati Y. Buletin Konsumsi Pangan Volume 15 Nomor 1 Tahun 2024. Jakarta: Kementerian Pertanian; 2024.
  • UNICEF. Analisis lanskap kelebihan berat badan dan obesitas di Indonesia. Ringkasan temuan kunci. Jakarta; 2024.
  • Vitale M, Costabile G, Testa R, D’Abbronzo G, Nettore IC, Macchia PE, et al. Ultra-Processed Foods and Human Health: A Systematic Review and Meta-Analysis of Prospective Cohort Studies. Advances in Nutrition [Internet]. 2024;15(1):100121. Available from: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S216183132301382

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun