Mohon tunggu...
lin istianah
lin istianah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

Yuk saling sharing pengalaman. Saya guru PAUD dari Pamekasan Madura

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Baikkah Melihatkan Video Pada Anak di Bawah Umur 2 Tahun?

3 Maret 2018   13:28 Diperbarui: 3 Maret 2018   13:35 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: www.rd.com

Pada pembahasan artikel kali ini, saya akan membahas tentang pemberian gadget pada anak yang masih berumur dibawah 2 tahun. Pada zaman yang modern ini, tidak dapat kita pungkiri, pasti setiap orang memiliki dan memegang gadget seperti handphone. Bukan hanya orang-orang dewasa yang memegang gadget, bahkan anak kecil yang masih tk sudah memegang gadget. Bahkan terkadang si anak yang mengajari orang tuanya untuk mengoperasikan gadget itu. Itulah kemajuan teknologi pada anak.

Tidak salah jika seorang anak tk sudah tau mengoperasikan gadget, mengapa? Karena itu semua dari faktor lingkungan yang mengajari anak. Meskipun orang tua tidak mengajari anak untuk mengoperasikan gadget, namun lingkungannya yang telah mengajari anak untuk mengoperasikan anak, karena semua yang masuk ke otak si anak, itu akan tertanam jelas di memori otak sang anak.

Anak pada jaman saat ini sangat berbeda dengan anak pada jaman dulu. Anak pada jaman dulu belom mengatahui banyak tentang teknologi gadget, apalagi seperti hp. Mereka hanya fokus pada permainan tradisional seperti congklak, ular tangga atau yang lain mainan tradisonal. Namun untuk anak jaman sekarang. Mereka tidak mengenal permainan tradisonal itu, mereka hanya mengetahui gadget. Menonton video di youtube dan sebagianya. Itulah perbedaan anak jaman dulu dengan anak jaman sekarang.

Lalu, apakah baik jika seorang anak yang masih berusia di bawah 2 tahun, kita perkenalkan atau bahkan kita biarkan untuk memegang sebuah gadget, entah itu handphone, tv, dan laptop. Jawabannya tidak baik. Banyak seorang ibu sekarang yang bahkan membiarkan dan memberikan video pada anaknya yang masih berumur dibawah 2 tahun melalui gadgetnya. Jika seorang anak menangis, pasti si ibu memberikan tontonan video pada anak yang ada di gadget, untuk mengalihkan perhatian si anak, agar anak itu tidak menangis. Apakah itu? Itu tidak baik ibu. Mengapa? Karena sinar yang ada pada video itu dapat menganggu penglihatan si anak. Mengapa? Karena gerakan yang ada di video itu terlalu cepat, anak yang masih berumur di bawah 2 tahun, kerja otak anak itu masih berjalan secara sangat pelan. Anak belum mampu untuk mengakses sesuatu yang dia liat secara cepat, karena prosess kerja anak itu masih harus sangat pelan.

Jika seorang anak terus dibiarkan dan terus dilihatkan pada video yang seharusnya tidak mereka liat, itu akan mengaggu kerja otak anak. Jika kerja otak anak yang seharusnya pelan namun dipaksakan untuk kerja otak yang cepat, itu akan menjadi dampak negatif pada anak. Mungkin sebagian dari kita sudah mengetahui hal ini, dan bahkan sudah berusaha untuk menghindari anak yang masih dibawah 2 tahun, untuk tidak berkenalan dengan gadget. Namun, lingkungn yang mengajari itu semua.

Seorang ibu sudah berusaha untuk tidak memperkenalkan gadget pada anaknya, namun lingkungannya yang telah mengajari dia pada gadget, seperti tantenya, atau neneknya. Dan mengapa lingkungan? Jika orang sekitar anak atau orang-orang yang berada di sekitar anak semuanya memainkan handphone, pasti anak akan bertanya-tanya. Ada apa sih di handphone? Kok semua orang pada megang handphone, bahkan mereka seperti tidak mau lepas dari handphone. Nah anak akan berfikir, aku juga pengen tau lah ada apa di hanphone, aku juga pengen lihat lah apa yang ada di handpone. Jika ada kesempatan seorang anak bisa melihat handpone, anak itu akan melihat handpone itu dengan rasa penasaran, dan jika kita biarkan secara terus menerus, anak akan mengalami ketagihan.

Lalu, bagaiman untuk menghentikan itu semua? Kita tidak bisa untuk langsung melarang anak, namun kita bisa untuk mengalihakn itu semua, kita bisa mengalihkan anak pada hal yang lebih positif. Ajakalah anak untuk bermain mainan yang tradisonal, namun itu semua tergantu pada lingkunga, lingkungan lah yang menjadi dampak besar perkembangan anak. Jika lingkungan anak banyak yang bermain mainan tradisonal, maka si anak akan ikut untuk main mainan tradisional, namun jika lingkungannya main gadget, si anak juga akan ikut main gadget. Seperti, jika teman si anak sudah memegang dan bermain gadget, pasti anak yang lain akan juga minta, temenku aja udah main handpone, masa aku enggak. Aku juga harus mmain handpone. Itulah pengaruh besar lingkungan.

Jadi bagi pembaca, berusahalah untuk menghindari anak dari berbagai macam gadget, sebelum waktunya, apalagi jika anak masih berumur dibawah 2 tahun. Karena itu akan sangat mempengaruhi kerja otak anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun