Soal penjualan salah satu media Grup VIVA agaknya mulai tercerahkan. Pagi ini baru saja muncul satu pemberitaan terkait hal tersebut. Disebutkan bahwa VIVA pada Rabu, 5 Juni 2013 besok akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang kabarnya akan membahas mengenai penjualan 49% saham ANTV kepada MNC Group dengan nilai Rp 17 triliun. Kabarnya pula pembelian ini sendiri akan menggunakan skema opsi buyback (pembelian kembali). Artinya Grup Bakrie bisa saja membeli kembali saham-saham VIVA yang telah dibeli oleh MNC Group. Lalu kenapa harus ada opsi ini ya? Apakah ini ada kaitannya antara hubungan Grup Bakrie dan pemilik MNC Group, Hary Tanoe? Hmm..Bisa jadi. Hubungan yang dekat antara kedua pihak sepertinya juga dibawa ke dalam urusan bisnis berbisnis mereka. Perlu dicatat, sebelum muncul isu penjualan salah satu media VIVA pun, sebelumnya Grup Bakrie juga sudah menjual beberapa asetnya kepada MNC. Antara lain, Hary Tanoe telah mengakuisisi semua jalan tol yang dibangun dan dikelola oleh PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) milik Grup Bakrie senilai Rp3 triliun. Selain itu masih ada lagi aset di bawah ELTY yang juga dibeli oleh bos penguasa MNC Group ini. Tak hanya soal korporasi dalam negeri, kerjasama keduanya ternyata juga masuk ke dalam urusan kisruh Bumi Plc, dimana Grup Bakrie dan Nathaniel Rothschild berseteru. Hampir-hampir Grup Bakrie kalah karena Rothschild menggandeng Hasjim Djojohadikusumo, adik Prabowo untuk masuk ke dalam lingkar Bumi Plc. Dengan cepat, keadaan berbalik ketika Grup Bakrie akhirnya menggandeng Hary Tanoe untuk masuk menjadi salah satu pemegang saham. Akhirnya, sejauh ini kisruh Bumi Plc memang dimenangkan oleh Grup Bakrie. Kembali ke soal penjualan ANTV. Dengan semakin santer akan dimilikinya 49% saham stasiun televisi ini oleh Hary Tanoe melalui MNC Group, tentunya semakin tak terdengar pula peluang Chairul Tanjung, bos Trans Corp untuk membeli VIVA. Padahal kalau kita ingat, CT kabarnya telah menyiapkan dana sebesar USD 1,8 miliar atau Rp 17,5 triliun. Bahkan ia pun sesumbar untuk membeli VIVA secara tunai, tak ada cicilan. Hmm..tapi mau bagaimana lagi, semuanya tentu saja berujung pada Grup Bakrie selaku pemilik VIVA. Apakah mereka memilih Hary Tanoe atau CT. Dan bila semuanya sudah pasti Hary Tanoe yang membeli 49% saham ANTV tersebut, itu semua juga tergantung Grup Bakrie punya alasan. Salah satunya juga terkait Piala Dunia 2014 dimana ANTV memang sudah mengantongi hak siarnya. Untuk menyukseskan perhelatan World Cup itu, ANTV yang masih tergolong sebagai pemula untuk siaran seperti ini tentu saja membutuhkan MNC yang jauh lebih berpengalaman. Nah, kalau siaran ISL bagaimana? Bakal tetap ditayangkan di ANTV kan? :) Sumber: Inilah.com - ANTV Akhirnya Jatuh ke Tangan MNC?
