Mohon tunggu...
AYU PURNAMASARI
AYU PURNAMASARI Mohon Tunggu... Editor - AYU PURNAMASARI - An Educator

Menyukai bidang bahas Inggris, pendidikan, translator, dan content creator.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Literasi Digital dalam Pendidikan

27 Mei 2022   10:31 Diperbarui: 27 Mei 2022   11:36 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: @linguaayzaara

Assalamu'alaikum...

Kali ini saya ingin membahas tentang literasi digital. Dimana readers semuanya pasti sudah tidak asing lagi dengan literasi digital. Apalagi dimasa sekarang ini yang mana zaman sudah semakin maju dan teknologipun semakin canggih. Tak ketinggalan juga di dunia pendidikan pastinya.

Dalam proses belajar, seseorang pembelajar tidak hanya dituntut untuk mampu menggunakan perangkat digital dengan baik dan mumpuni, tetapi kita juga harus mampu memahami segala yang berhubungan dengan teknologi digital. Istilah ini juga sering disebut sebagai literasi digital.

Literasi digital dapat di definisikan sebagai kemampuan seseorang untuk menerapkan sebuah ketrampilan fungsional pada sebuah perangkat digital sehingga mampu menemukan dan memilih suatu informasi, berpikir kritis, membangunkan kreativitas, mampu berkolaborasi bersama dengan orang lain, mampu berkomunikasi secara aktif dan efektif, serta tetap memperhatikan keamanan elektronik dan konteks sosial budaya yang masih berkembang, hal ini menurut Hague & Payton pada tahun 2010.

Dalam konteks pendidikan, literasi digital berperan dalam mengembangkan pengetahuan seseorang tentang materi pelajaran dan mendorong rasa ingin tahu dan kreativitas yang dimiliki.

Tetapi sayangnya indonesia memiliki budaya literasi yang masih rendah, hal ini dibuktikan dari rendahnya minat baca dan minat menulis dikalangan masyarakat kita. Maka dari itu ada delapan elemen esensial untuk mengembangkan budaya literasi digital menurut Douglas A.J. Belshaw, diantaranya:

  1. Kultural atau budaya, yaitu sebuah pemahaman dalam ragam konteks pada pengguna dunia digital.
  2. Kognitif, yaitu kemampuan daya pikir dalam menilai setiap konten atau informasi di dunia digital.
  3. Konstruktif, yaitu sebuah reka cipta sesuatu yang ahli dan actual.
  4. Komunikatif, yaitu elemen untuk memahami kinerja jejaring dan komunikasi di dalam dunia digital.
  5. Kepercayaan diri yang bertanggung jawab
  6. Kreatif, yaitu elemen untuk melakukan hal baru dengan cara baru.
  7. Kritis dalam menyikapi sebuah konten dan literasi digital sebagai kecakapan hidup.
  8. Bertanggung jawab secara sosial masyarakat.

Dalam penjelasan singkat dari elemen-elemen untuk mengembangkan budaya litersi digital diatas, harapannya kita sebagai pendidik mampu bergerak bersama untuk mengajak peserta didik kita untuk melek budaya literasi digital. Tidak hanya itu kita juga harus semangat lagi untuk mengajak dan memberi contoh kepada peserta didik kita untuk menumbuhkan budaya membaca. 

Hal ini sangat penting, karena saat kita menuju literasi digital kita tidak mudah percaya tentang berita hoax, mampu memilih dan memilah informasi yang valid kebenarannya, dan juga tidak mudah untuk menyebarkan berita hoax yang hanya akan menimbulkan kegaduhan dan perpecahan.

Semoga bermanfaat...:)

Wassalamu'alaikum

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun