Mohon tunggu...
Lingga KS
Lingga KS Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asal-usul Lenteng Agung

6 Agustus 2020   18:44 Diperbarui: 6 Agustus 2020   18:49 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lenteng Agung adalah nama terkenal di Jakarta Selatan, Lenteng Agung sudah dikenal sejak dulu. Lenteng Agung adalah suatu kelurahan yang termasuk wilayah kecamatan Jagakarsa. Daerah Lenteng Agung berbatasan dengan Tanjung Barat di sebelah Utara, Jagakarsa di sebelah Barat, Cijantung di sebelah Timur, dan Depok di sebelah Selatan. 

Menurut sejarahwan Betawi Alwi Shahab, nama Lenteng Agung berasal dari Klenteng yang di agungkan oleh etnis Tionghoa yang didirikan di Tanah Agong yang sekarang dikenal Lenteng Agung. Konon katanya, di Pinggiran Jakarta mulai dari Pasar Minggu - Depok banyak dihuni oleh etnis Tionghoa. 

Awalnya Belanda yang dulu sering mempekerjakan etnis Tionghoa untuk mendirikan bangunan dan membuat jalan di pinggiran Jakarta, namun bangsa Belanda tidak mengizinkan etnis Tionghoa tinggal di daerah Depok karena lebih banyak penduduk yang berbangsa Belanda sehingga bangsa China lebih memilih membangun bedeng atau pondokan di pinggiran Depok, yang sekarang dikenal dengan sebutan Pondok Cina.

Kemudian etnis Tionghoa mendirikan tempat peribadatan atau Klenteng di daerah yang tidak jauh dari tempat mereka membuat pondokan yaitu di Tanah Agong. Klenteng itu besar dan diagungkan oleh etnis Tionghoa, pada saat itu dinamakan Klenteng Agung. 

Jarak Pondok Cina dengan Klenteng tersebut tidak terlalu jauh sehingga memudahkan etnis Tionghoa untuk beribadah, apalagi di daerah tersebut banyak dihuni oleh etnis Tionghoa dan ada beberapa orang dari mereka yang menikah dengan warga asli Tanah Agong sehingga seiring berkembangnya zaman daerah itu dinamakan Lenteng Agung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun