Mohon tunggu...
Linda Rizkhi Aprianti
Linda Rizkhi Aprianti Mohon Tunggu... Universitas Negeri Malang

Penulis pemula yang aktif membagikan ide, pengalaman praktik mengajar, dan inovasi media belajar. Fokus pada konten edukatif dan inspiratif seputar anak usia dini dan sekolah dasar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Guru Sehari, Belajar Seumur Hidup

15 Juni 2025   00:35 Diperbarui: 15 Juni 2025   00:33 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama ibu/bapak guru dan peserta Fashion Show di SD Negeri Sengon dalam acara Kartikids Festival.

Catatan Asistensi Mengajar di SD Negeri Sengon

Menginjakkan kaki di dunia pendidikan sebagai seorang pengajar, meskipun hanya dalam jangka waktu terbatas, memberikan pengalaman yang sangat berharga dan tak tergantikan.

Sebagai mahasiswa Universitas Negeri Malang, saya mendapatkan kesempatan emas melalui program Asistensi Mengajar untuk merasakan langsung dinamika pembelajaran, mengenal karakter siswa, serta menghadapi berbagai tantangan di dalam kelas.

Melalui program ini, saya tidak hanya belajar bagaimana cara mengajar, tetapi juga belajar menjadi pribadi yang lebih sabar, komunikatif, dan bertanggung jawab.

Dari Teori Menuju Praktik Nyata

Program Asistensi Mengajar ini saya jalani di SD Negeri Sengon, Jombang, Jawa Timur, sejak 10 Februari hingga 2 Juni 2025. Selama hampir empat bulan, saya benar-benar merasakan bagaimana teori yang dipelajari di bangku kuliah diimplementasikan dalam kelas yang sesungguhnya.

Melalui interaksi dengan siswa, guru pamong, dan lingkungan sekolah, saya semakin menyadari bahwa menjadi guru bukan hanya tentang menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga tentang membentuk karakter dan menebar keteladanan.

Mengasah Kemampuan Mengajar

Suasana pembelajaran interaktif di kelas 1 SDN Sengon. Saya membimbing siswa dalam kegiatan mengenal suku kata melalui media tempel warna-warni.
Suasana pembelajaran interaktif di kelas 1 SDN Sengon. Saya membimbing siswa dalam kegiatan mengenal suku kata melalui media tempel warna-warni.
Salah satu manfaat utama yang saya rasakan selama menjalani asistensi mengajar adalah meningkatnya kemampuan saya dalam menyusun dan menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Sebelum praktik lapangan, saya merasa cukup percaya diri karena sudah mempelajari berbagai teori mengajar di bangku kuliah. Namun, ketika berhadapan langsung dengan siswa kelas rendah, saya menyadari bahwa pendekatan yang diperlukan jauh lebih kompleks dan memerlukan kreativitas.

Contohnya saat saya mengajar materi membaca di kelas 1, saya harus mengubah strategi pengajaran menjadi lebih konkret dan menyenangkan agar siswa dapat memahami dan menyerap materi dengan baik. Saya memanfaatkan media visual, lagu, dan permainan edukatif sebagai alat bantu. Selain itu, saya belajar menyusun Modul Ajar yang sederhana, memperkirakan waktu pengajaran, serta mengantisipasi respon dan dinamika siswa di kelas.

Kegiatan seperti inilah yang mengasah kemampuan saya dalam menyusun strategi pengajaran yang konkret dan menyenangkan. Hal ini menunjukkan bahwa tanpa praktik nyata, teori yang kita pelajari akan terasa kurang berarti. Oleh karena itu, asistensi mengajar menjadi ruang latihan yang sangat penting bagi saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun